Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Jarum Jam Berputar ke Kanan?

Kompas.com - 26/01/2020, 12:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Jam menjadi sebuah penunjuk dan pengingat waktu. Keberadaan jam sudah ada sejak 2.000 tahun Sebelum Masehi.

Sampai saat ini, jam masih menjadi benda yang sangat berharga dan penting keberadaannya.

Baik jam dinding, meja, maupun jam tangan memiliki karakteristik yang sama, yaitu jarum jam yang selalu berputar ke kanan. Mengapa?

Jam Obeliks Mesirshutterstock.com Jam Obeliks Mesir
Jam matahari

Dilansir dari Science Focus, arloji atau jam pertama kali adalah jam matahari.

Beberapa suku dan bangsa kuno sudah mengenal sistem waktu dengan cara pengukuran yang berbeda.

Bangsa Mesir merupakan salah satu bangsa yang sudah mengamati waktu dengan memanfaatkan pergerakan matahari.

Baca juga: Mengapa Orang Pakai Arloji di Tangan Kiri?

Mereka mendirikan sebuah tugu yang disebut obeliks.

 

Ketika matahari bergerak maka bayangan dari tugu juga bergerak. Dari situ mereka mengukur waktu.

Karena matahari terbit dari timur dan Mesir berada di utara, maka ketika matahari bergerak bayangan dari tugu juga bergerak ke arah kanan.

Mengikuti bayangan di Bumi bagian utara

Di Bumi bagian utara, Matahari terbit dari timur, melewati selatan dan terbenam di barat.

Sisi timur terletak di sebelah kanan dan barat ada di sebelah kiri. Di pagi hari, bayangan benda ada di sebelah kiri, karena sinar Matahari datang dari sisi timur (kanan).

Di sore hari, bayangan benda ada di sebelah kanan, karena sinar Matahari datang dari sisi barat (kiri).

Dari situ terlihat bahwa Matahari berputar dari kanan ke kiri. Hal itu membuat bayangan berputar dari kiri ke kanan.

Perputaran bayangan tersebut menjadi patokan putaran arah jarum jam, yaitu ke kanan.

Ada apa di Bumi bagian selatan?

Perputaran jarum jam dihitung dari perputaran Matahari. Bumi bagian selatan, matahari terbit dari timur, melewati utara dan terbenam di barat.

Baca juga: Sering Mengomel Saat Jam Tidur, Kakek di Panti Jompo Dibunuh Teman Sekamarnya

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com