Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Moneter: Pengertian dan Dampaknya

Kompas.com - 20/12/2019, 08:00 WIB
Serafica Gischa ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Krisis moneter pernah terjadi di Indonesia pada tahun 1997. Krisis itu memukul perekonomian dan usaha di Indonesia.

Diambil dari buku Monetary Policy Strategy (2007) karya Frederic S Mishkin, krisis moneter adalah krisis yang berhubungan dengan keuangan suatu negara.

Ditandai dengan keadaan keuangan yang tidak stabil akibat lembaga keuangan dan nilai tukar mata uang yang tidak berfungsi sesuai dengan harapan.

Baca juga: Ingin Atur Keuangan? Gunakan 4 Macam Aplikasi Ini di Ponsel Anda

Penyebab krisis moneter

Ada beberapa penyebab krisis moneter pada suatu negara, di antaranya:

  1. Kesenjangan produktifitas akibat lemahnya alokasi aset ataupun faktor produksi.
  2. Tidak seimbangnya struktur di dalam sektor produksi.
  3. Stok utang luar negeri swasta yang besar dan berjangka pendek, sehingga kondisi tidak stabil. Hal ini terjadi karena para menteri di bidang ekonomi maupun perbankan merasa terlalu percaya diri dengan syarat utang swasta.
  4. Adanya kelemahan sistem perbankan di suatu negara. Dengan kelemahan tersebut, masalah utang swasta eksternal beralih menjadi masalah perbankan dalam negeri.
  5. Ketergantungan pada utang luar negeri yang berhubungan dengan perilaku pelaku bisnis cenderung memobilisasi dana dalam bentuk mata uang asing.
  6. Tidak jelasnya perubahan politik maka akan menjadi persoalan ekonomi.
  7. Perkembangan situasi politik yang makin menghangat akibat krisis ekonomi, akan berdampak besar pda perekonomian itu sendiri.

Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan konsensus politik secara nasional. Fokus pada pilihan politik untuk merekonsiliasi keperluan penyelesaian secara tuntas terhadap masalah.

Baca juga: Cerita di Balik Pesawat N250 Rancangan BJ Habibie, Proyek Terhenti karena Krisis Moneter dan Terjegal IMF

Dengan adanya konsensus politik secara nasional, suatu negara dapat menyusun Program Nasional untuk kelur dari krisis dan memulihkan kembali pertumbuhan ekonomi nasional.

Untuk memberantas pengangguran, kemuskinan, dan utang nasional.

Dampak krisis moneter

Krisis moneter membawa dampak yang kurang baik bagi negara yang tertimpa krisis.

Hal ini disebabkan Karena kurs nilai tukar valas, khususnya dolar AS yang tinggi. Sehingga nilai mata uang jatuh.

Dengan kejadian itu, banyak perusahaan yang terpaksa menghentikan karyawannya dengan alasan tidak dapat membayar upah.

Selain itu pemerintah kesulitan menutup APBN. Harga barang naik cukup tinggi, sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok. Utang luar negeri melonjak dan harga bbm yang terus naik.

Disaat krisis banyak perusahaan yang meminjam uang pada perusahaan negara asing dengan bunga tinggi.

Baca juga: Mau Kondisi Keuangan Moncer di 2020? Lakukan 4 Hal Ini Sekarang

Beberapa hal di atas menjadi dampak dari krisis moneter yang terjadi pada suatu negara.

Dampak krisis moneter lebih banyak negatif. Hal ini karena krisis tersebut mengganggu kesejahteraan masyarakat.

Ciri negara yang mengalami krisis moneter

  1. Memiliki jumlah utang luar negeri yang besar
  2. Menglami inflasi yang tidak terkontrol
  3. Defisit neraca pembayaran yang besar
  4. Kurs pertukaran mata uang tidak seimbang
  5. Tingkat suku bunga diatas kewajaran.

Kebijakan moneter pada krisis moneter

Ada beberapa kebijakan moneyer dalam rangka mengatasi krisis moneter, yaitu:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com