Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ruang Angkasa Gelap?

Kompas.com - 19/12/2019, 15:25 WIB
Serafica Gischa ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Angkasa dipenuhi dengan bintang-bintang, bulan, dan ada matahari. Lalu mengapa ruang angkasa masih terlihat gelap?

Dilansir dari Live Science, hal itu juga sudah ditanyakan sejak 400 tahun yang lalu. Beberapa astonom serta ilmuwan terus mencari jawaban mengenai paradoks langit gelap.

Alam semesta ternyata memiliki usia yang terbatas. Kecepatan cahaya pun juga terbatas.
Sehingga alam semesta yang memiliki cakrawala tersebut tidak semuanya terdapat bintang-bintang.

Hal ini karena bintang-bintang memiliki batas usia dan bisa mati.

Baca juga: Mengenal Anggota Tata Surya, dari yang Terbesar sampai yang Terkecil

Meski bisa dilahirkan kembali, tak sepenuhnya bintang mampu menyinari alam semesta.

Selain itu ada faktor lain yang berkontribusi terhadap kegelapan di luar angkasa.

Ekspansi kosmik selama miliaran tahun akibat ledakan besar membuat suhu gelombang mikro di ruang angkasa melemah.

Karena di luar angkasa sebagian besar kosong sehingga cahaya yang keluar baik dari bintang maupun matahari terserap oleh kekosongan ruang tersebut.

Ruang yang kosong maka tidak ada benda yang memantulkan cahaya dari matahari dan bintang.

Sementara itu, disadur dari NASA terkait langit dan laut bisa berwarna biru karena cahaya sinar matahari maupun bintang dan bulan menghantam molekul-molekul di atmosfer bumi dan menyebar ke segala arah.

Baca juga: Mengenal Matahari yang Menyinari Bumi

Warna biru di siang hari terjadi karena proses hamburan cahaya.

Sedangkan di bulan maupun ruang angkasa tidak ada molekul atmosfer yang bisa ditabrak oleh cahaya matahari sehingga akan terlihat gelap.

Alasan lainnya adalah gerak cahaya yang disampaikan oleh Direktur Astronomi di Planetarium Adler dan peneliti di University of Chicago, Geza Gyuk.

Dia menyebut biasanya gerak cahaya bergerak lurus ke depan dalam suatu garis, kecuali memantul dari sesuatu material atau dibengkokkan oleh lensa.

“Meskipun ruang angkasa penuh dengan cahaya, tidak ada arah atau gerakan yang bisa dilihat oleh mata telanjang," kata Gyuk.

Baca juga: Kenapa Kita Tak Boleh Melihat Gerhana Matahari secara Langsung?

"Kecuali saat kita melihat sesuatu yang cerah. Hal ini karena sebagian besar alam semesta kosong, angkasa luar menjadi tampak hitam,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com