KOMPAS.com - Di dalam ekosistem terdapat rantai makanan dan jaring makanan. Rantai makanan tidak hanya ada satu jenis.
Hampir seluruh tumbuhan dan hewan menjadi bagian dari bebera rantai makanan sekaligus.
Diambil dari Encyclopaedia Britannica (2015), rantai makanan adalah proses bagaimana organisme yang berbeda saling memangsa satu sama lain untuk bertahan hidup.
Biasanya rantai makanan berawal dari tumbuhan dan diakhiri oleh hewan.
Rantai makanan terjalin ke dalam jaring makanan karena sebagian besar organisme mengkonsumsi lebih dari satu jenis hewan maupun tumbuhan.
Tumbuhan mengubah energi matahari menjadi makanan melalui fotosintesis. Kemudian dimakan oleh hewan pemakan tumbuhan (herbivora).
Baca juga: Lewat Rantai Makanan, Mikroplastik Sudah Mengontaminasi Anjing Laut
Hewan herbivora dimakan oleh hewan pemakan daging (karnivora).
Rantai makanan terdiri dari produsen, konsumen, dan dekomposer. Contohnya rumput dimakan rusa, kemudian rusa dimakan serigala.
Ada juga rantai makanan yang memiliki beberapa konsumen, seperti konsumen tingkat satu, konsumen tingkat dua, dan seterusnya.
Misalnya, belalang makan rumpat, katak makan belalang, ular makan katak, dan elang makan ular. Kemudian elang yang mati akan diurai oleh cacing dan bakteri untuk kembali ke tanah menjadi konsumsi tumbuhan.
Ekosistem yang masuk ke kategori produsen adalah tumbuhan. Hal ini karena tumbuhan membuat makanan atau energi sendiri melalui fotosintesis.
Hanya tumbuhan yang satu-satunya membuat energi baru.
Baca juga: Rekayasa Fotosintesis Bikin Tumbuhan Lebih Subur dan Jumlah Panen Naik
Kelompok hewan menjadi ekosistem konsumen karena tidak memproduksi energi. Kelompok hewan menggunakan energi untuk mendapatkan makanan.
Hewan yang memakan tumbuhan (herbivora) masuk dalam konsumen tingkat satu atau primer.
Sedangkan hewan pemakan daging (karnivora) yang memangsa hewan herbivora disebut konsumen tingkat dua atau konsumen sekunder.