Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tsunami: Tanda-tanda dan Prosesnya

Kompas.com - 09/12/2019, 18:36 WIB
Ari Welianto,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pada Desember, dua bencana tsunami melanda Indonesia. Tsunami terjadi di Aceh pada Desember 2004 dan di Banten pada Desember 2018. Ribuan orang tewas akibat bencana itu.

Meski sering mendengar, pahamkah Anda bagaimana tsunami bisa terjadi? Apa sebenarnya itu tsunami? Serta apa saja tanda-tandanya?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tsunami adalah gelombang laut dahsyat (gelombang pasang) yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung api di dasar laut.

Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang artinya gelombang pelabuhan. Bencana ini punya nama Jepang karena Jepang menjadi negara yang paling sering terdampak tsunami.

Dilansir dari Kompas.com, Perekayasa Bidang Kelautan Balai Teknologi Infrastruktur Pelabuhan dan Dinamika Pantai (BTIPFP) dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Widyo Kongko, menjelaskan tsunami ialah bencana alam yang paling mungkin terjadi di daerah yang memiliki lempeng benua dan lempeng samudera.

Baca juga: Tangis Haru Mengenang Para Korban Tsunami Aceh, 14 Tahun Lalu…

Indonesia dikelilingi oleh tiga lempeng tektonik yang terus bergerak, yakni lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.

Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah utara dan menyusup ke dalam lempeng Eurasia. Sementara lempeng Pasifik bergerak relatif ke arah barat.

Jalur pertemuan lempeng berada di laut sehingga apabila terjadi gempa bumi besar dengan kedalaman dangkal, tsunami berpotensi terjadi. Ketiga lempeng tersebut saling bergerak dan tidak pernah berhenti selama Bumi berputar.

"Pertanyaannya adalah, kapan lempeng akan melepaskan energi. Itu yang tidak kita tahu," ujar Widjo yang mendalami tsunami pada Juli 2019 lalu.

Tanda-tanda tsunami

Tsunami biasanya didahului dengan gempa bumi besar dan menyusutnya air laut. Ada jarak waktu antara terjadinya gempa bumi hingga gelombang besar tiba di pantai.

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal Tanda-tanda Tsunami dan Cara Menghadapinya

Di Indonesia, tsunami terjadi dalam waktu kurang dari 40 menit setelah gempa bumi besar di bawah laut.

Hewan liar biasanya mulai berperilaku aneh. Ini terjadi di Sri Lanka dan Thailand. Sebelum tsunami meluluhlantakkan daratan, gajah-gajah berlari ke daerah yang lebih tinggi.

Di India dan Sumatra, burung mulai terbang ke tempat yang lebih tinggi dan menjauh dari daerah pantai.

Menurut ilmuwan, para hewan berperilaku aneh karena mereka takut dengan getaran mikro yang dihasilkan oleh tsunami. Karena itu, mereka berlari menjauhi arah datangnya getaran itu.

Di era modern, ada tsunami buoy atau alat yang bisa mengirim peringatan jika terjadi gelombang tidak biasa di lautan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com