Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Posisi Silang Indonesia dan Pemikiran Soekarno

Kompas.com - 06/12/2019, 16:33 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

KOMPAS.com - Di sekolah, konon, posisi menentukan prestasi. Mereka yang duduk di depan, biasanya punya nilai yang lebih tinggi. Sementara yang paling belakang, nilainya kurang.

Setiap tahun ajaran baru, di hari pertama sekolah, banyak orangtua yang berebut bangku depan untuk anaknya.

Kalau pun itu mitos, setidaknya mereka berharap dengan duduk di depan, anaknya bisa berprestasi.

Nah, sama halnya dengan sekolah, posisi sebuah negara konon juga menentukan kemakmuran. Paham ini dikenal dengan istilah fisis determinis.

Baca juga: 18 Nelayan NTT Ditahan Polisi Timor Leste karena Langgar Batas Wilayah

Presiden pertama RI Soekarno salah satu orang yang meyakininya, atau setidaknya berharap banyak dari paham ini.

Letnan Jenderal TNI (Purn.) Tahi Bonar Simatupang, mantan Kepala Staf Angkatan Perang di era kemerdekaan, bercerita soal posisi Indonesia yang sudah dipikirkan sejak Soekarno masih berkuasa.

Dikutip dari Percakapan dengan Dr. T.B. Simatupang (1989), istilah "posisi silang" Indonesia pertama dikemukakan Soekarno.

Posisi silang, atau saat itu sering juga disebut dalam istilah bahasa Jerman Kreuzposition, diambil Soekarno dari penulis geopolitik Jerman, khususnya Haushhofer.

Baca juga: Saat Soekarno Marah di Gedung Putih dan Membuat Kagum Kongres AS...

Jerman saat itu bersekutu dengan Jepang yang tengah menguasai Indonesia.

"Bung Karno memperoleh pengertian 'posisi silang' itu, baik langsung dari pembacaraannya dari literatur Jerman, ataupun dari percakapan-percakapannya dengan orang Jepang pada waktu pendudukan Jepang," kata TB Simatupang.

Dua benua, dua samudra

Posisi silang yang kita kenal selama ini, menjelaskan bahwa letak geografis Indonesia di antara dua benua dan dua samdura.

Indonesia terletak di garis khatulistiwa atau ekuator. Benua Asia terletak di utaranya, sementara di selatan ada benua Australia.

Baca juga: Jelajah Sepeda Injakkan Kaki di Garis Khatulistiwa

Indonesia yang berbentuk kepulauan, juga diapit Samudra Hindia di sisi barat dan selatan. Di sisi utara dan timur, ada Samdura Pasifik.

"Sehingga berarti tentu bahwa tidak mungkin Indonesia tidak dilewati apabila ada hubungan antara kedua benua dan kedua samudra itu," ujar TB Simatupang.

Saat itu, ketika Perang Dunia Kedua berkecamuk, posisi negara dan samudra jadi hal penting. Jepang dan musuhnya Amerika Serikat, misalnya, adalah kekuatan-kekuatan besar yang dihubungkan oleh Samudra Pasifik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Skola
30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

Skola
Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Skola
Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Skola
Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Skola
Fakta dari Serat Wulangreh

Fakta dari Serat Wulangreh

Skola
4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Skola
8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

Skola
4 Ciri Negara yang Menganut Asas Kedaulatan Rakyat

4 Ciri Negara yang Menganut Asas Kedaulatan Rakyat

Skola
Apa Itu Dampak Afektif, Kognitif, dan Konatif Komunikasi?

Apa Itu Dampak Afektif, Kognitif, dan Konatif Komunikasi?

Skola
Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Skola
7 Ciri-ciri yang Dimiliki Planet Mars

7 Ciri-ciri yang Dimiliki Planet Mars

Skola
Kelangkaan: Pengertian dan Contohnya

Kelangkaan: Pengertian dan Contohnya

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com