Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia

Kompas.com - 06/12/2019, 16:03 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

KOMPAS.com - Posisi Indonesia yang diapit dua samudra membuat Indonesia digadang-gadang sebagai poros maritim dunia. Cita-cita itu kini jadi salah satu fokus kerja Presiden Joko Widodo.

Untuk mengulas lebih jauh soal tantangannya, mari pahami dulu apa yang dimaksud dengan poros maritim dunia.

Indonesia terletak di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Samudra Hindia di sisi barat dan selatan. Di sisi utara dan timur, ada Samdura Pasifik.

Berdasarkan Buku Statistik Indonesia 2018, Indonesia memiliki 16.056 pulau. Di antaranya, membentang berbagai lautan yang luasnya mencapai 3,3 juta kilometer persegi.

Di pinggir luar, ada laut yang termasuk zona ekonomi eksklusif dan landasan kontinen dengan luas mencapai 2,9 juta kilometer persegi.

Baca juga: Menjelajah Laut Indonesia dengan Beragam Satwa Langka...

Luas lautan Indonesia lebih besar dari luar daratannya. Kira-kira 75 persen total luas Indonesia adalah perairan. Itulah yang membuat Indonesia sebagai negara maritim.

Dari pelayaran, perang, ke perdagangan

Di abad ke-14, kerajaan Majapahit yang berpusat di Jawa, konon menguasai hampir seluruh bagian Indonesia, hingga ke Tumasik (Singapura), Malaya (Malaysia), Champa (Thailand), hingga Indochina (Kamboja, Laos, dan Vietnam).

Majapahit adalah salah satu poros maritim dunia kala itu. Memasuki abad ke-15, para pelayar dari Eropa berlomba-lomba dalam perdagangan. Rempah menjadi salah satu komoditas paling diincar kala itu.

Dikutip dari Cheng Ho: Penyebar Islam dari China ke Nusantara (2010), para pelayar kala itu menemukan jalur laut yang menghubungkan timur dengan barat.

Mulai dari Mediterania, melintasi Timur Tengah dan mengelilingi India, melewati Selat Malaka hingga ke China, dan pulau-pulau di Indonesia Timur.

Baca juga: Susuri Budaya dan Sejarah Nusantara Lewat Jalur Rempah

Mereka menemukan rempah-rempah yang melimpah di Indonesia. Jalur rempah pun terbuka dengan Indonesia sebagai tujuan akhirnya.

Perdagangan dan eksploitasi yang terjadi karenanya, terus berlangsung hingga abad ke-19.

Di awal kemerdekaan Indonesia, Presiden Soekarno menyadari pentingnya posisi Indonesia yang diapit dua samudra ini.

Saat itu, ketika Perang Dunia Kedua berkecamuk, posisi negara dan samudra jadi hal penting. Jepang dan musuhnya Amerika Serikat, misalnya, adalah kekuatan-kekuatan besar yang dihubungkan oleh Samudra Pasifik.

Dengan akses ke kedua samudra, Indonesia menguasai posisi geografis yang penting.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Skola
Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Skola
Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Skola
5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Skola
30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

Skola
Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Skola
Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Skola
Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Skola
Fakta dari Serat Wulangreh

Fakta dari Serat Wulangreh

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com