Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/05/2023, 14:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Kubah lava, yang juga disebut kubah vulkanik, merupakan ciri umum di wilayah vulkanik di seluruh dunia.

Menurut Oregon University, kubah lava terbentuk oleh magma kental yang meletus secara efusif ke permukaan dan kemudian menumpuk di sekitar lubang.

Seperti aliran lava, kubah lava biasanya tidak memiliki cukup gas atau tekanan untuk meletus secara eksplosif, meskipun terkadang didahului atau diikuti oleh aktivitas eksplosif. 

Namun, tidak seperti aliran lahar, lava yang membentuk kubah seringkali terlalu kental dan lengket untuk mengalir sangat jauh sehingga menumpuk tebal dan tinggi di sekitar lubang.

Baca juga: Berapa Banyak Gunung Berapi Bawah Laut di Bumi?

Ini yang terjadi jika kubah lava meledak

Salah satu gunung berapi paling aktif di Bumi adalah Sheveluch, Rusia. Selama beberapa dekade terakhir, gunung ini telah menghasilkan puluhan letusan eksplosif, sementara juga membangun kubah lava baru di sisa-sisa letusan dan keruntuhan yang lebih besar. 

Dilansir dari Discover Magazine, sebuah ledakan besar di awal April 2023 lalu tampaknya telah menghancurkan kubah lava Shiveluch.

Kubah lava Shiveluch telah tumbuh dan berkembang sejak tahun 1980. Beberapa ledakan keruntuhan kubah relatif kecil, menghasilkan gumpalan abu yang mungkin mencapai beberapa ratus meter dan abu debu di seluruh area.

Kadang-kadang, ledakan kubah bisa jauh lebih besar, bergantung pada tekanan bangunan di bawah kubah. 

Baca juga: Seberapa Panas Awan Vulkanik dari Letusan Gunung Vesuvius?

Dalam kasus yang jarang terjadi, keruntuhan awal dapat memicu ledakan besar sehingga sebagian besar kubah hancur dan abu terlempar puluhan ribuan meter ke atmosfer.

Itulah yang tampaknya terjadi di Shiveluch pada 10-11 April 2023. Sheveluch melepaskan salah satu letusan ledakan terbesarnya dalam beberapa tahun, dengan abu mencapai 15,8 km. 

Abu tebal jatuh di kota-kota di sekitar gunung berapi, dengan ketinggian 6 cm si atas salju musim dingin. Kota-kota yang jaraknya lebih dari 48 km melihat lebih dari 8 cm abu jatuh.

Ledakan ini menghasilkan aliran abu panas (aliran piroklastik) dan hampir mencapai jalan raya utama di sepanjang semenanjung.

Baca juga: Berapa Banyak Gunung Berapi di Planet Venus?

Faktanya, beberapa aliran piroklastik mungkin berhasil mencapai 20 km dari gunung berapi dalam ledakan terarah. 

Abu dari letusan menyebabkan pembatalan penerbangan dan pengalihan rute melintasi Pasifik Utara dan ke Amerika Utara bagian barat.

Setelah ledakan, kawah masih mengepul dengan kuat dan kubah lava sudah mulai memperbaiki dirinya sendiri. 

Ini adalah siklus kehidupan di gunung berapi seperti Sheveluch; pertumbuhan kubah, ledakan kubah, dan pertumbuhan kubah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com