Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/03/2023, 09:06 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Kucing yang tinggal di dalam maupun di luar ruangan rentan terpapar penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menangkalnya adalah dengan melakukan vaksinasi pada kucing.

Baca juga: Mengapa Kucing Selalu Mengubur Kotorannya?

 

Selain mencegah penyebaran penyakit, vaksinasi juga akan meningkatkan pertahanan tubuh mereka terhadap penyakit yang berpotensi fatal.

Kapan lakukan vaksinasi untuk kucing

Mengutip Phys, Minggu (26/3/2023) Dr. Lori Teller, seorang profesor asosiasi klinis di Fakultas Kedokteran Hewan & Ilmu Biomedis Texas A&M, pun mendorong pemilik kucing untuk melakukan vaksinasi pada peliharaan dan tidak menundanya untuk mencegah berbagai penyakit pada kucing.

"Anak kucing harus memulai kunjungan pediatrik ke dokter hewan saat mereka berusia 6–8 minggu, di mana vaksinasi awalnya akan diberikan secara berurutan hingga hewan tersebut berusia 16–20 minggu," kata Teller.

Di sisi lain, kucing yang diadopsi saat dewasa juga harus mengunjungi dokter hewan dan menerima vaksinasi sesegera mungkin.

Beberapa penyakit umum yang dapat diderita oleh kucing antara lain panleukopenia, penyakit virus yang disebabkan oleh feline parvovirus, dan rhinotracheitis, infeksi yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas.

"Jika seekor kucing terkena panleukopenia, semua sel darah putihnya musnah, membuatnya tidak mampu melawan infeksi lain. Penyakit ini sering mengakibatkan kematian," ungkap Teller.

Baca juga: Kenapa Kucing Rumahan Tidak Bisa Mengaum?

Selain itu, saat kucing menderita rhinotracheitis, kucing umumnya akan menjadi pembawa seumur hidup dan mungkin mengalami peningkatan masalah pernapasan saat mereka stres atau saat sistem kekebalannya ditekan.

Untuk mengatasinya ada kombinasi vaksin yang dapat melindungi kucing dari panleukopenia, rhinotracheitis, dan calicivirus, virus penyebab infeksi saluran pernapasan atas dan bisul—atau luka yang berkembang di mulut kucing dan di lidah.

Kucing yang berkeliaran di luar juga harus divaksinasi untuk menghindari terkena leukimia kucing, virus yang sangat menular dan mudah menyebar di antara kucing.

Leukimia kucing paling sering menyebar melalui air liur dan sekresi hidung. Jadi kucing yang berbagi makanan dan mangkuk air, saling merawat atau saling menggigit dalam perkelahian dapat menyebarkan virus.

"Virus ini dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh tertekan dan membuat kucing rentan terhadap infeksi lain yang semuanya berpotensi berakibat fatal," terang Teller.

Ada juga vaksin yang dibutuhkan kucing terlepas dari gaya hidup mereka yaitu rabies. Penyakit rabies hampir selalu berakibat fatal dan dapat ditularkan ke kucing melalui satwa liar termasuk kelelawar, anjing hutan, rakun, dan sigung.

Baca juga: Benarkah Kucing Bisa Melihat dalam Gelap?

Perawatan lain untuk kucing

Selain vaksinasi, Teller menyarankan pula agar pemilik melindungi kucingnya dari penyakit yang disebarkan oleh nyamuk dan kutu.

"Melindungi kucing dari kutu dapat mencegah perkembangan penyakit cacing jantung dan parasit usus yang dapat menular ke manusia," ungkap Teller.

Terakhir, kunjungan ke dokter hewan akan membantu menentukan apakah anak kucing atau kucing memerlukan vaksinasi tambahan.

"Usia, lingkungan, dan status kesehatan kucing saat ini dapat membantu dokter hewan menentukan vaksinasi yang tepat untuk hewan peliharaan Anda," papar Teller.

Vaksinasi melindungi hewan peliharaan dari berbagai hal yang dapat menyebabkan penyakit atau kematian. Vaksinasi juga akan lebih murah daripada biaya untuk mengobati penyakit. Dengan begitu pemilik dapat memastikan kucing mereka hidup sehat dan bahagia.

Baca juga: Kenapa Kucing Suka Membawa Hewan Mati untuk Pemiliknya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber PHYSORG


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com