Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Gurun Menjadi Sangat Dingin di Malam Hari?

Kompas.com - 20/03/2023, 13:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jika melakukan perjalanan di gurun, misalnya saja Sahara, Anda tentu ingin membekali diri dengan air sebanyak mungkin serta tabir surya.

Tetapi jika berencana untuk menginap, lebih baik bawa juga kantong tidur yang nyaman.

Baca juga: Bagaimana Hewan di Gurun Beradaptasi dengan Suhu yang Ekstrem?

Mengapa? Itu karena suhu di gurun seperti Sahara dapat anjlok begitu Matahari terbenam dari rata-rata 38 derajat Celcius pada siang hari menjadi minus 4 derajat pada malam hari.

Lantas, mengapa perubahan suhu yang drastis ini terjadi di gurun gersang seperti Sahara?

Penyebab gurun dingin di malam hari

Penyebab mengapa gurun gersang yang panas kemudian menjadi sangat dingin di malam hari adalah karena adanya kombinasi dari dua faktor utama, yaitu pasir dan kelembapan.

Seperti dikutip dari Live Science, Sabtu (18/3/2023) pasir gurun tidak menahan panas dengan baik. Ketika panas dan cahaya dari Matahari mengenai gurun pasir, butiran pasir di lapisan atas gurun menyerap dan juga melepaskan panas kembali ke udara.

Sehingga pada siang hari, radiasi energi Matahari dari pasir memanaskan udara dan menyebabkan suhu melonjak.

Namun pada malam hari sebagian besar panas di pasir dengan cepat memancar ke udara dan tidak ada sinar Matahari untuk memanaskannya kembali, membuat pasir dan sekitarnya menjadi lebih dingin dari sebelumnya.

Penyebab lain dari perubahan suhu yang mencolok adalah karena udara gurun sangat kering. Di gurun gersang seperti Sahara dan Gurun Atacama di Chili, kelembapan (jumlah uap air di udara) praktis nol.

Baca juga: Masih Misteri, dari Luar Angkasa Terlihat Ada Mata di Gurun Sahara

Tidak seperti pasir pantai yang memiliki kapasitas besar untuk menyimpan panas.

Uap air di udara berfungsi memerangkap panas di dekat tanah seperti selimut raksasa yang tidak terlihat dan mencegahnya menghilang ke atmosfer.

Jadi udara dengan kelembapan tinggi membutuhkan lebih banyak energi untuk memanas, yang berarti juga memerlukan lebih banyak waktu untuk energi tersebut menghilang dan lingkungan menjadi dingin.

Sementara kurangnya kelembapan di gurun memungkinkan tempat-tempat tersebut memanas dengan cepat tetapi juga mendingin dengan cepat.

Baca juga: Perubahan Iklim Bikin Lebih Banyak Wilayah Asia Tengah Jadi Gurun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com