Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Misteri, dari Luar Angkasa Terlihat Ada "Mata" di Gurun Sahara

Kompas.com - 26/01/2023, 19:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada fenomena dengan bentuk aneh yang cukup menyita perhatian di Gurun Sahara, Afrika.

Formasi tersebut menyerupai mata dan bahkan bisa terlihat dari luar angkasa dan dikenal dengan julukan Mata Sahara.

Baca juga: Fakta-fakta Gurun Sahara, Tidak Hanya Dihuni Unta

Akan tetapi, seperti apa Mata Sahara, fenomena geologi dengan bentuk misterius yang membentang dengan diameter 50 Km itu?

Dikutip IFL Science, Selasa (24/1/2023) para ahli geologi awalnya percaya bahwa Mata Sahara atau Richat Structure sebagai kawah hasil tubrukan asteroid yang sangat besar.

Beberapa orang bahkan masih meyakini bahwa struktur formasi geologi yang terlihat dari luar angkasa tersebut sebenarnya adalah sisa-sisa kota Atlantis yang hilang, karena bentuk Mata Sahara yang melingkar dikatakan menyerupai tanah yang dijelaskan oleh Plato.

Misteri terbentuknya Mata Sahara

Namun studi misteri Mata Sahara yang lebih lanjut tentang batuan sedimen yang membentuk kubah pusat menunjukkan bahwa tanggal pembentukannya terjadi pada masa Proterozoikum akhir, antara 1 miliar hingga 542 juta tahun yang lalu.

Baca juga: Fenomena Salju di Gurun Sahara, Ahli Jelaskan Penyebabnya

Struktur yang tampak pada Mata Sahara tersebut, kemungkinan besar terbentuk melalui proses yang disebut 'pelipatan', menciptakan apa yang disebut dengan antiklin simetris.

Lipatan terjadi ketika gaya tektonik yang bekerja dari kedua sisi menekan batuan sedimen. Jika batuan dingin dan rapuh, itu dapat patah tetapi jika cukup hangat itu akan menjadi lipatan.

Lipatan ke atas disebut antiklin sedangkan lipatan ke bawah disebut sinklin.

Kendati demikian dalam makalah tahun 2014 yang dipublikasikan dalam Journal of African Earth Sciences, peneliti mengusulkan penjelasan formasi yang sama sekali untuk Mata Sahara.

Kehadiran batuan vulkanik dikatakan menunjukkan bukti batuan cair yang didorong ke permukaan, menyebabkan bentuk kubah sebelum akhirnya terkikis menjadi bentuk yang seperti terlihat sekarang.

Makalah tersebut mengusulkan pemisahan superbenua Pangea mungkin telah berperan dalam formasi vulkanik dan pergeseran tektonik ini.

Lebih lanjut mengenai struktu Mata Sahara itu sendiri, terdiri dari campuran batuan sedimen dan batuan beku.

Baca juga: Apa Itu Mata Sahara, Fenomena Pusaran Raksasa di Barat Laut Afrika?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com