Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/01/2023, 13:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa serangga memiliki racun yang digunakan untuk melumpuhkan mangsa atau melindungi diri dari predator yang lebih besar. Salah satu serangga yang dibekali dengan racun adalah laba-laba.

Terdapat lebih dari 43.000 spesies laba-laba ditemukan di dunia. Dari jumlah tersebut, hanya sejumlah kecil yang dikategorikan berbahaya dan kurang dari 30 spesies yang dikaitkan dengan kematian manusia. 

Sebenarnya, racun laba-laba dirancang untuk bekerja pada hewan yang lebih kecil, tetapi beberapa spesies memiliki racun yang dapat mengakibatkan lesi pada kulit manusia atau bahkan menyebabkan reaksi alergi yang berujung pada kematian.

Laba-laba paling berbahaya di dunia

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, berikut adalah 5 spesies laba-laba paling berbahaya di dunia.

Baca juga: Benarkah Buaya Hewan Paling Setia?

1. Laba-laba jaring corong (Atrax robustus)

Spesies Atrax robustus dan A. formidabilis adalah laba-laba besar berwarna coklat yang hidup di Australia selatan dan timur. Laba-laba ini termasuk hewan paling berbahaya di dunia karena gigitannya yang berbisa. 

Beberapa kematian manusia akibat gigitan laba-laba agresif ini telah tercatat di wilayah Sydney, Australia, sejak tahun 1920-an.

Saat ini, telah dikembangkan penangkal racun untuk gigitan laba-laba jaring corong, yang efektif jika diberikan pada korban segera setelah mereka digigit.

2. Laba-laba punggung merah (Latrodectus hasselti)

Laba-laba punggung merah adalah spesies asli Australia, tetapi telah menyebar ke Selandia Baru, Belgia, dan Jepang.

Laba-laba beracun ini dikenali dengan garis merah menonjol, yang berbentuk seperti jam pasir, di punggungnya yang berwarna hitam.

Baca juga: Panjang Mulut Hewan Paling Besar di Dunia Capai 5 Meter, Berikut Fakta-faktanya

Laba-laba punggung merah tidak agresif dan cenderung berpura-pura mati saat diganggu, tetapi laba-laba betina yang mempertahankan telurnya kemungkinan besar akan menggigit. 

Laba-laba punggung merah jantan dan betina sama-sama memiliki racun, tetapi sebagian besar racun utamanya disebabkan oleh gigitan sang betina. Racunnya adalah campuran neurotoksin yang disebut alpha-latrotoxins, yang menghasilkan rasa nyeri, berkeringat, detak jantung yang cepat, dan pembengkakan kelenjar getah bening. 

3. Laba-laba janda merah (Latrodectus uskupi)

Laba-laba janda merah memiliki tanda merah di bagian bawah perut, yang bisa berbentuk jam pasir atau berbentuk segitiga. Laba-laba ini memakan serangga dan tidak dianggap agresif terhadap manusia. 

Namun, laba-laba janda merah bisa menggigit saat melindungi telurnya. Gigitan janda merah mirip dengan gigitan laba-laba janda hitam, dan biasanya mengakibatkan gejala seperti nyeri, kram, mual, dan lain-lain. 

Baca juga: 6 Fakta Jerapah, Hewan Paling Tinggi di Dunia

Kematian manusia akibat gigitan laba-laba janda merah juga jarang terjadi karena laba-laba ini menyuntikkan racunnya a dalam jumlah kecil. 

4. Laba-laba janda cokelat (Latrodectus geometricus)

Laba-laba janda cokelat temasuk spesies laba-laba paling berbahaya. Laba-laba ini memiliki tubuh berwarna kecokelatan yang berkisar dari cokelat hingga hampir hitam. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com