KOMPAS.com - Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) adalah wahana luar angkasa besar yang mengorbit di sekitar Bumi pada ketinggian 402 kilometer dan bergerak dengan kecepatan 17.500 mph.
ISS berfungsi sebagai rumah bagi kru astronot dan kosmonot selama menjalankan misinya yang salah satunya untuk mempelajari lebih lanjut tentang hidup dan bekerja di luar angkasa.
Baca juga: Sperma Tikus Bertahan 6 Tahun di ISS, Akankah Jadi Jawaban Cara Bereproduksi di Luar Angkasa?
Hasil pengamatan itu nantinya yang akan membantu untuk mengirim manusia lebih jauh ke luar angkasa daripada sebelumnya. Tak heran keberadaan ISS menjadi hal yang penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan, terutama mengenai eksplorasi luar angkasa.
Nah, mari kenal lebih dekat ISS. Berikut beberapa fakta penting mengenai Stasiun Luar Angkasa Internasional seperti dikutip dari Phys, Kamis (12/1/2023).
ISS atau Stasiun Luar Angkasa Internasional adalah struktur buatan manusia terbesar yang pernah ada di orbit Bumi. Ukurannya sendiri sebesar lapangan sepak bola dan beratnya hampir sama dengan Boeing 747 yang penuh sesak.
Stasiun luar angkasa ini diluncurkan pada tahun 1998 oleh gabungan dari beberapa negara yakni Amerika Serikat, Rusia, Kanada, Jepang, dan anggota Badan Antariksa Eropa (ESA).
Baca juga: Stasiun Luar Angkasa Internasional Harus Pindah, Apa Alasannya?
Dengan ukuran masifnya tersebut, ISS total dibangun dengan biaya sekitar 100 miliar dolar dan sebagian besar dibayar oleh Amerika Serikat
ISS mengorbit Bumi setiap 90 menit pada ketinggian rata-rata 400 kilomter dan telah ditempati secara permanen sejak November 2000 oleh kru yang dipimpin Rusia dan Amerika.
Mereka biasanya tinggal selama sekitar 6 bulan untuk melakukan eksperimen dalam hal gaya berat mikro (tanpa bobot) yang memiliki aplikasi praktis di Bumi dan membantu mempersiapkan misi Mars di masa depan.
Astronot NASA Mark Vande Hei tercatat sebagai orang yang memegang rekor tinggal terlama di ISS, yaitu 355 hari.
Fakta Stasiun Luar Angkasa Internasional lainnya yakni terkain siapa yang mengendalikannya. Lima badan antariksa yang mewakili 15 negara mengoperasikan stasiun luar angkasa ini.
NASA dan badan antariksa Eropa (ESA), Kanada (CSA) , dan Jepang (JAXA) menjalankan Segmen Orbital AS, yang bertanggung jawab untuk menyediakan tenaga surya. Sementara Segmen Orbit Rusia di stasiun luar angkasa ini, yang dioperasikan oleh badan antariksa Rusia Roscosmos, bertanggung jawab atas propulsi dan pemeliharaan orbit.
Baca juga: Kebocoran di Stasiun Luar Angkasa Internasional, NASA Lakukan Penyelidikan