Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Makan Terlalu Cepat Bisa Bikin Gemuk?

Kompas.com - 11/01/2023, 17:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Saat sedang sibuk, kita sering makan dengan terburu-buru agar bisa segera melanjutkan aktivitas. 

Mungkin efektif untuk mempersingkat waktu, tetapi makan terburu-buru adalah kebiasaan buruk yang dapat berdampak pada kesehatan.

Salah satunya, makan terburu-buru disebut bisa membuat kita makan lebih banyak sehingga menyebabkan kegemukan. Benarkah demikian?

Makan terlalu cepat meningkatkan risiko kegemukan 

Otak kita membutuhkan waktu untuk memproses sinyal kenyang setelah makan. Mungkin diperlukan waktu hingga 20 menit bagi otak untuk menyadari bahwa perut kita sudah kenyang.

Dilansir dari Healthline, saat kita makan dengan cepat, kita akan makan lebih banyak daripada yang dibutuhkan tubuh. Seiring waktu, asupan kalori berlebih dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Baca juga: Benarkah Wanita Menyusui Tidak Boleh Makan Makanan Pedas?

Satu studi pada anak-anak menemukan bahwa 60 persen dari mereka yang makan dengan cepat juga makan berlebihan. 

Selain itu, orang yang terbiasa makan cepat juga 3 kali lebih mungkin mengalami kelebihan berat badan.

Makan cepat juga telah dipelajari sebagai faktor risiko potensial untuk kelebihan berat badan atau obesitas.

Satu ulasan dari 23 studi menemukan bahwa orang yang cepat kira-kira dua kali lebih mungkin mengalami obesitas, dibandingkan dengan orang yang makan dengan lambat.

Efek lain makan terlalu cepat 

Ilustrasi makan.SHUTTERSTOCK/CHAAY_TEE Ilustrasi makan.

Selain meningkatkan risiko kegemukan, makan terlalu cepat juga bisa menyebabkan:

Baca juga: Benarkah Tidak Sarapan Bikin Berat Badan Naik?

1. Resistensi insulin

Makan terlalu cepat dikaitkan dengan risiko resistensi insulin yang lebih tinggi, yang ditandai dengan kadar gula darah dan insulin yang tinggi. Ini adalah ciri khas diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik.

2. Diabetes tipe 2

Makan cepat dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi. Satu studi menemukan bahwa orang yang terbiasa makan cepat 2,5 kali lebih mungkin terkena penyakit dibandingkan dengan mereka yang makan perlahan.

3. Sindrom metabolik

Makan cepat dan kenaikan berat badan terkait dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik, yakni sekelompok faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung.

4. Pencernaan yang buruk

Orang yang makan terlalu cepat biasanya memiliki pencernaan yang buruk akibat makan terlalu cepat.

Mereka mungkin menggigit makanan lebih besar dan mengunyah makanan lebih cepat sehingga dapat memengaruhi pencernaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com