Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/01/2023, 16:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Tak sedikit dari kita yang sangat menyukai bau hujan. Mencium aroma dari tanah yang tersiram air hujan memang terasa nyaman dan menenangkan.

Aroma yang biasa kita sebut sebagai bau hujan ini dikenal dengan nama petrichor. 

Istilah "petrichor" pertama kali dicetuskan oleh dua peneliti asa Australia pada tahun 1960-an yang merujuk pada aroma hangat yang kita rasakan saat hujan menyentuh tanah kering.

Kenapa bau hujan sangat enak?

Melansir Live Science, petrichor terbentuk ketika bahan kimia yang diproduksi oleh bakteri tanah, yang dikenal sebagai actinomycetes, dilepaskan. 

Baca juga: Amankah Air Hujan Diminum?

Senyawa aromatik ini bergabung dan menciptakan aroma petrichor yang menyenangkan saat hujan menyentuh tanah.

Sumber lain dari aroma hujan yang menyenangkan adalah flora di area terebut. Beberapa tanaman mengeluarkan minyak selama periode kering, dan saat hujan, minyak ini dilepaskan ke udara.

Asam lemak yang mudah menguap ini di antaranya adalah asam stearat dan asam palmitat yang menambah sensasi menyenangkan pada aroma hujan.

Penyebab munculnya aroma hujan juga bisa berupa petir yang dapat memecah molekul oksigen dan nitrogen di atmosfe. Pada gilirannya, kedua zat tersebut dapat bergabung kembali dan menjadi oksida nitrat. 

Baca juga: Jenis-jenis Hujan dan Proses Terjadinya

Zat ini berinteraksi dengan bahan kimia lain di atmosfer untuk membentuk ozon, yang memiliki bau tajam seperti klorin.

Dikutip dari BBC, Prof. Maribeth Stolzenburg dari University of Mississippi mengatakan, selain petir, badai petir dan hujan akan meningkatkan kualitas udara.

Sebagian besar debu, aerosol, dan partikulat lainnya keluar dari hujan dan udara menjadi bersih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com