Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/01/2023, 10:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lintah menjadi salah satu hewan yang sering ditemui di mana saja. Tak heran, kelompok hewan dalam keluarga cacing beruas berbadan pipih ini terdiri dari 700 spesies yang tersebar di enam benua.

Lintah juga dibenci dan ditakuti di sebagian dunia, namun di sisi lain keberadaannya pun juga dimanfaatkan untuk kepentingan pengobatan, semuanya karena gara-gara kebiasaan lintah mengisap darah.

Mengisap darah mungkin menjijikan, tetapi lintah mengisap darah bukannya tanpa alasan.

Sebab, lintah bersifat hematophagous, yang artinya pemakan darah, sehingga mereka melakukan itu untuk bertahan hidup.

Dikutip dari AZ Animals, Rabu (4/1/2023) sama seperti makhluk yang telah berkembang lainnya yang memperoleh nutrisi dari tumbuhan atau hewan, lintah telah berevolusi untuk hidup dari darah. 

Baca juga: Mengenal Lintah, Hewan Parasit Pengisap Darah

Lintah mengisap darah tidak bahayakan inangnya

Lintah adalah cacing parasit yang sukses dengan spesialisasinya, yakni mengisap darah inang untuk bertahan hidup. 

Namun, apakah lintah berbahaya?

Meski mengisap darah, lintah justru tidak berbahaya bagi makhluk inang. Lintah yang telah kenyang akan jatuh begitu saja dari inangnya dan kemungkinan besar tak akan makan lagi selama berbulan-bulan.

Soal siapa mangsanya, lintah sendiri tak pilih-pilih makhluk apa yang mereka isap darahnya.

Namun beberapa inang yang paling umum antara lain adalah ikan, penyu air tawar, mamalia kecil, amfibi, dan bebek.

Bahkan, lintah juga akan mengisap darah hewan yang lebih besar yang masuk ke dalam air seperti hewan ternak, atau pun manusia.

Baca juga: Apakah Gigitan Lintah Berbahaya?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com