KOMPAS.com - Amoeba adalah organisme kecil bersel tunggal yang hidup di berbagai lingkungan, seperti air tawar, air asin, tanah, bahkan di dalam tubuh organisme lain.
Salah satu amoeba yang berbahaya adalah amoeba pemakan otak atau Naegleria fowleri.
Amoeba pemakan otak dapat memasuki tubuh melalui hidung. Kemudian, mereka akan menyebar dari hidung ke otak dan mulai menyebabkan infeksi.
Infeksi amoeba pemakan otak bisa mengakibatkan kerusakan otak dan pembengkakan. Kondisi ini disebut meningoensefalitis amoeba primer (PAM).
PAM adalah infeksi sistem saraf pusat yang sangat serius yang hampir selalu berakibat fatal.
Baca juga: Apa Penyebab Infeksi Amoeba Pemakan Otak?
Dilansir dari Cleveland Clinic, gejala infeksi amoeba pemakan otak muncul tiba-tiba dan parah pada awalnya. Berikut adalah beberapa gejalanya:
Tingkat kematian akibat infeksi amoeba pemakan otak lebih tinggi dari 97 persen, bahkan dengan pengobatan.
Infeksi amoeba pemakan otak sangat jarang terjadi sehingga studi dan uji klinis mengenai pengobatan yang efektif untuk kondisi ini masih sangat terbatas.
Baca juga: Apa Saja Gejala Infeksi Amoeba Pemakan Otak yang Menyerang Pria Korea Selatan?
Sebagian besar informasi pengobatan amoeba pemakan otak berasal dari penelitian di dalam laboratorium atau melalui studi kasus.
Dikutip dari Healthline, salah satu pengobatan yang menjanjikan adalah obat antijamur amfoterisin B, yamg dapat diberikan secara intravena atau disuntikkan ke area sekitar sumsum tulang belakang pasien.
Obat baru lainnya, miltefosin, juga tampaknya berguna untuk mengobati infeksi amoeba pemakan otak.
Adapun obat tambahan yang mungkin diberikan untuk mengobati infeksi amoeba pemakan otak adalah: