Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Mauna Loa Hawai Meletus, Kenapa Gunung Berapi Bisa Meletus?

Kompas.com - 29/11/2022, 19:31 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, gunung berapi aktif terbesar di dunia yang berada di Hawaii, Gunung Mauna Loa, dilaporkan meletus, Selasa (29/11/2022).

Seperti dilansir dari Reuters, Gunung Mauna Loa Hawaii mulai meletus pada Minggu (27/11/2022), untuk pertama kalinya sejak tahun 1984.

Letusan gunung berapi aktif terbesar di dunia ini menyebabkan kegelapan dan diselimuti sinar merah di langit atas pulau terbesar Hawaii.

Gunung api ini meletus dengan menyemburkan lava panas dan terang yang keluar dari puncak gunung tersebut sekitar pukul 11.30 waktu setempat pada Minggu.

Gunung berapi adalah bukaan planet atau kerak tempat batuan cair, gas panas dan bahan lainnya yang dapat meletus.

Seringkali, gunung berapi membentuk bukit atau gunung, karena lapisan batu dan abu terbentuk dari letusan yang berulang, dikutip dari National Geographic.

Baca juga: Bagaimana Gunung Berapi Bisa Meletus? Begini Prosesnya

Lantas, kenapa gunung berapi bisa meletus, seperti yang saat ini terjadi pada Gunung Api Mauna Loa, Hawaii?

Dikutip dari U.S. Geological Survey, jauh di dalam perut Bumi yang sangat panas, membuat bebatuan meleleh dan menjadi zat kental yang mengalir yang disebut dengan magma.

Karena lebih ringan dari batuan padat di sekitarnya, maka magma dapat naik dan terkumpul di ruang magma.

Pada akhirnya, magma-magma tersebut akan terdorong melalui ventilasi dan celah menuju permukaan bumi. Magma gunung berapi yang telah meletus selanjutnya disebut dengan lahar atau lava.

Klasifikasi letusan gunung berapi

Gunung berapi diklasifikasikan sebagai gunung berapi aktif, tidak aktif atau punah. Gunung berapi aktif biasanya memiliki riwayat letusan baru, setelah hari ini gunung api meletus, maka gunung berapi cenderung akan meletus lagi.

Gunung api Mauna Loa di Hawaii adalah jenis gunung berapi aktif yang sebelumnya pernah meletus, yakni 38 tahun lalu di tahun 1984.

Baca juga: NASA: Ribuan Letusan Gunung Berapi Purba Pernah Terjadi di Mars

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com