Simpanse Liar Pamerkan Benda ke Induknya untuk Berbagi Pengalaman

KOMPAS.com - Simpanse ternyata menggunakan cara khusus saat ingin berbagi pengalaman, yakni dengan menunjukkan suatu objek kepada simpanse lainnya.

Hal ini terungkap setelah peneliti mengamati seekor simpanse liar yang menunjukkan suatu objek kepada induknya di Hutan Kibale, Uganda hanya untuk mendapatkan perhatian.

Penemuan tersebut menunjukkan bahwa dalam kondisi sosial tertentu, simpanse liar dapat berbagi pengalaman satu sama lain.

Baca juga: Simpanse Gunakan Teriakan Berburu untuk Ajak Kawanannya Mencari Mangsa

Mengutip Phys, Senin (21/11/2022) manusia mulai menggunakan gestur referensial untuk menunjukkan objek atau peristiwa menarik kepada orang lain di tahun pertama kehidupannya.

Tetapi hingga saat ini, primata belum pernah memperlihatkan perilaku itu. Semua gestur referensial yang terdokumentasi sebelumnya pada primata adalah untuk meminta sesuatu.

"Orang-orang suka berbagi pengalaman satu sama lain dan bahkan di tahun pertama kehidupan. Kita mulai menunjukkan kepada orang lain hal-hal menarik yang kita temukan, termasuk dengan menggunakan sosial media," ungkap Dr. Claudia Wilke, penulis utama studi dari University of York.

"Berbagi adalah sifat unik pada manusia, tetapi pengamatan kami terhadap simpanse liar ini sungguh menantang," katanya lagi.

Wilke menjelaskan, ia bersama timnya mengamati seekor simpanse dewasa bernama Fiona menunjukkan kepada induknya, Sutherland sehelai daun yang telah ia rawat, bukan karena ingin melakukan sesuatu terhadap daun itu. 

Tetapi kemungkinan besar, karena simpanse ingin induknya juga melihat daun itu.

"Pengamatan kami menunjukkan bahwa dalam keadaan sosial tertentu, simpanse dapat saling menunjukkan objek yang menarik untuk berbagi pengalaman dengan mereka.

Sekarang peneliti akan melakukan studi lebih lanjut pada komunitas simpanse untuk melihat apakah ada simpanse lain yang terlibat dalam perilaku menunjukkan benda dan berbagi ini.

Penemuan ini pun menurut peneliti, dapat berimplikasi pada pemahaman kita tentang evolusi kognisi sosial manusia dan apa yang membuat pikiran manusia unik.

"Meski perlu mengidentidikasi lebih lanjut perilaku ini, pengamatan kami menunjukkan bahwa berbagi perhatian tak hanya terjadi pada manusia," tambah Profesor Slocombe, rekan penulis dari University of York.

Baca juga: Simpanse Gunakan Alat Batu yang Berbeda untuk Memecah Kacang

Sebelumnya telah menjadi perdebatan, bahwa kemampuan untuk berbagi pengalaman ini membedakan manusia dengan spesies lain, seperti kemampuan manusia untuk bekerja sama dan bahasa.

Meski begitu, pengamatan ini juga menimbulkan pertanyaan baru, tentang mengapa manusia berbagi pengalaman lebih sering daripada kerabat terdekat kita.

Selain itu, apakah terlibat dalam perilaku ini pada frekuensi lebih tinggi daripada spesies lain, masih dapat menjelaskan evolusi fungsi kognitif yang mendasari perilaku sosial manusia.

Penelitian dipublikasikan di jurnal PNAS.