Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tato di Pinggul Jadi Pelindung Wanita Mesir Kuno yang Melahirkan

Kompas.com - 14/11/2022, 09:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tato di pinggul sempat jadi tren awal abad ke-21 yang dipopulerkan para selebriti. Namun jauh sebelum itu, wanita di mesir kuno rupanya sudah merajah bagian tubuh tersebut.

Hal tersebut terungkap dari bukti arkeologis baru dari mumi Mesir, yang menunjukkan praktik tato di pinggul sudah berusia lebih dari tiga ribu tahun.

Di situs Kerajaan Baru Deir el-Medina (1550 SM hingga 1070 SM), peneliti Anne Austin dan Marie-Lys Arnette menemukan, bahwa tato di bagian pinggang bawah ini kemungkinan besar berhubungan dengan dewa Mesir kuno Bes, yang melindungi perempuan dan anak-anak terutama saat melahirkan.

Baca juga: Peralatan Tato Tertua di Dunia Diduga Terbuat dari Tulang Manusia

Mengutip Live Science, Minggu (13/11/2022) Deir el-Medina terletak di tepi barat Sungai Nil, di seberang situs arkeologi Luxor.

Mulai tahun 1922, sekitar waktu yang sama dengan penemuan makam Firaun Tutankhamun, situs tersebut digali oleh tim peneliti dari Prancis.

Deir el-Medina yang termasuk dalam periode Kerajaan Baru ini dikenal sebagai Set-Ma'at, komunitas terencana yang tinggal di lingkungan besar dengan jalan-jalan persegi panjang.

Komunitas ini bertanggung jawab membangun makan untuk penguasa Mesir. Para prianya akan pergi selama berhari-hari untuk mengerjakan makam, sementara wanita dan anak-anak tinggal di desa Deir el-Medina.

Bagian penting dari situs adalah apa yang disebut Great Pit, tempat pembuangan kuno yang penuh dengan potongan gaji, kuitansi, dan surat di atas papirus yang telah membantu para arkeolog lebih memahami kehidupan orang biasa.

Namun di Great Pit tak disebutkan mengenai praktik tato. Sehingga, penemuan setidaknya enam wanita bertato di Deir el-Medina cukup mengejutkan para peneliti.

"Menemukan bukti tato bisa jadi langka dan suli,t karena perlu menemukan kulit yang diawetkan dan terbuka," ungkap Anne Austin, penulis utama studi dari University of Missouri-St. Louis.

"Karena kita tak pernah membuka mumi, satu-satunya kesempatan untuk menemukan tato adalah ketika para penjarah membiarkan penutup mumi terbuka, sehingga kita bisa melihat orang yang meninggal itu setelah ribuan tahun," kata Austin lagi.

Baca juga: Orang Mesir Kuno Gunakan Cap Besi untuk Tandai Budak

Bukti baru yang ditemukan Austin berasal dari dua makam yang diperiksa pada 2019. Saat memeriksanya, ia menemukan kulit terawetkan dengan pola warna hitam gelap yang menciptakan gambar yang akan terlihat simetris di sepanjang punggung bawah wanita.

Tepat di sebelah kiri garis horizontal tato terdapat gambar Bes dan mangkuk, gambar yang berhubungan dengan ritual penyucian selama minggu-minggu setelah melahirkan.

Tato kedua ditemukan pada seorang wanita paruh baya yang ditemukan di makam terdekat. Fotografi inframerah mengungkap tato yang sulit dilihat dengan mata telanjang.

Gambar rekonstruksi dari tato ini menunjukkan wedjat, atau Mata Horus, dan kemungkinan gambar Bes memakai mahkota berbulu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com