Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/10/2022, 12:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Nama-nama planet secara resmi diatur oleh International Astronomical Union (IAU). 

Menurut IAU, astronomi adalah ilmu lama dan banyak dari nama-nama objek di tata surya yang berasal dari tradisi atau sejarah lampau. 

Sebagian besar objek di tata surya, termasuk planet, dinamai berdasarkan mitologi Yunani atau Romawi. 

Oleh sebab itu, IAU telah mengadopsi tradisi ini dalam aturannya untuk penamaan objek tertentu di tata surya.

Baca juga: 6 Fakta Exoplanet, Planet di Luar Tata Surya

Nama-nama planet di tata surya dan artinya

Kecuali Bumi, semua planet di tata surya memiliki nama dari mitologi Yunani atau Romawi. 

Tradisi ini tetap dilanjutkan ketika Uranus, Neptunus, dan Pluto ditemukan di zaman yang lebih modern.

Dilansir dari StarChild, berikut adalah nama-nama planet beserta artinya.

  • Merkurius: Dewa perdagangan, perjalanan, dan pencurian dalam mitologi Romawi. Planet Merkurius mungkin mendapat nama ini karena ia bergerak begitu cepat melintasi langit.
  • Venus: Dewi cinta dan kecantikan Romawi. Planet Venus dinamai dengan nama Dewi Cinta karena ia bersinar sangat terang sehingga tampak sangat cantik.

Baca juga: Kenapa Planet Neptunus Berwarna Biru?

  • Bumi: Satu-satunya planet yang nama bahasa Inggrisnya tidak berasal dari mitologi Yunan atau Romawi. "Earth" berasal dari bahasa Inggris Kuno dan Jermanik, yang berarti tanah dan Bumi.
  • Mars: Dewa perang Romawi. Planet Mars mungkin mendapat nama ini karena warnanya yang merah.
  • Jupiter: Raja para Dewa dalam mitologi Romawi. Nama ini menjadi pilihan yang tepat untuk planet terbesar di tata kita.
  • Saturnus: Dewa pertanian Romawi.
  • Uranus: Dewa Yunani kuno dari Surga, dewa tertinggi paling awal.
  • Neptunus: Dewa laut Romawi. Mengingat warna biru yang indah dari planet ini, nama Neptunus adalah pilihan yang sangat tepat.
  • Pluto: Dewa Romawi dari dunia bawah dalam mitologi Romawi. Mungkin Pluto mendapatkan namanya karena letaknya yang sangat jauh dari Matahari sehingga berada dalam kegelapan abadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com