Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2022, 21:07 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Demensia adalah kondisi saat seseorang pikun atau kehilangan ingatan, kemampuan berbahasa, kemampuan memecahkan masalah, dan kemampuan berpikir lainnya yang cukup parah untuk mengganggu kehidupan sehari-hari.

Gejala demensia terjadi ketika otak mengalami kerusakan oleh penyakit atau kondisi tertentu, termasuk penyakit Alzheimer – yang menjadi penyebab paling umum dari demensia.

Melansir dari laman Alzheimer’s Indonesia, penyakit Alzheimer, pertama kali dijelaskan oleh ahli saraf Jerman, yaitu Alois Alzheimer, merupakan penyakit fisik yang memengaruhi otak.

Baca juga: Ahli Minta Jangan Maklumi Lansia yang Pikun, Ini 10 Gejala Demensia

Selama berjalannya waktu, penyakit protein plak dan serat yang berbelit berkembang dalam struktur otak yang menyebabkan kematian sel-sel otak.

Apakah demensia bisa dicegah?

Dalam acara Konferensi Nasional bertajuk Demensia Lalu Bagaimana? Pada Minggu (25/9/2022), Lion Soons, MSc dari Alzheimer Centre Limburg Maastricht University mengungkap, ada empat cara mencegah demensia yang bisa dilakukan atau setidaknya menurukan risiko demensia.

1. Olahraga teratur

Penelitian menunjukkan, olahraga teratur dapat menurunkan risiko demensia. Hal ini karena, aktivitas fisik dapat menumbuhkan dan menjaga sel-sel otak tetap berfungsi dengan baik, menstimulasi koneksi antara sel-sel otak, memperlancar aliran darah ke otak.

Mengacu pada WHO, olahraga rutin setidaknya dilakukan 150-300 menit per minggu untuk olahraga intensitas moderat, seperti bersepeda, jalan cepat, atau berkebun.

Sementara olahraga intensitas tinggi, seperti bermain basket, jogging, atau bersepeda menanjak bisa dilakukan 75-150 menit per minggu.

Untuk mendapatkan hasil maksimal, Anda bisa tambahkan dengan melatih kekuatan otot minimal dua kali seminggu, mengurangi terlalu banyak duduk dan menggantinya dengan lebih banyak bergerak, misalnya membiasakan diri naik tangga ketimbang lift.

Selain itu, Anda bisa menambahkan latihan keseimbangan minimal tiga kali seminggu.

Baca juga: Studi Baru: Rutin Minum Kopi dan Teh Turunkan Risiko Stroke dan Demensia

Ilustrasi pikun, demensiaSHUTTERSTOCK/fizkes Ilustrasi pikun, demensia

 

2. Pola makan sehat

Menerapkan pola makan sehat, seperti diet Mediterania juga membantu menurunkan risiko dan mencegah demensia.

Diet Mediterania menekankan asupan makanan pada buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, gandum utuh, minyak zaitun, lemak ikan, dan membatasi asupan daging merah.

Asupan makanan tersebut kaya antioksidan yang akan menjaga dari kerusakan otak, yang berkaitan dengan Alzheimer dan demensia.

Di samping itu juga menjaga kadar kolesterol tetap normal, yang mana berarti akan menjaga kemampuan otak dalam mengingat dan berpikir.

Baca juga: Kesehatan Gigi yang Buruk Bisa Memicu Demensia

3. Menjaga kesehatan jantung

Semua hal yang baik untuk jantung akan baik juga untuk otak. Karena itu, penting untuk membatasi asupan garam, mengurangi kebiasaan minum alkohol berlebihan, dan berhenti merokok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com