KOMPAS.com - Alzheimer adalah penyakit penurunan kognitif yang dialami hampir seluruh populasi orang lanjut usia (lansia) di dunia, bahkan di Indonesia. Ahli menekankan pentingnya perawatan setelah orang didiagnosis alzheimer.
Hal ini sejalan dengan peringatan Bulan Alzheimer Sedunia 2022, yang mana Alzheimer Indonesia mendorong masyarakat dan pemerintah untuk dapat segera memberikan perawatan pasca-diagnosis atau setelah diagnosis alzheimer.
Alzheimer adalah penyakit yang berkaitan dengan penurunan fungsi otak dan dapat mempengaruhi memori, kesehatan mental dan lain sebagainya.
Oleh karenanya, perawatan yang tepat sangat diperlukan Orang Dengan Demensia (ODD) dan pesan ini sesuaii dengan Rencana Aksi Global tentang Demensia 2017-2025 yang telah diadopsi sekitar 200 negara yang dicanangkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di Jenewa pada Mei 2017 lalu.
Sementara di Indonesia, pencanangan Rencana Aksi Nasional Demensia telah diluncurkan Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Alzheimer Indonesia (ALZI) di Jakarta pada Maret 2016 lalu.
Baca juga: Ketahui Faktor Risiko Alzheimer yang Sering Dialami Orang Lanjut Usia
Menurut Guru Besar Bidang Neurologi FKIK Atma Jaya dan Pembina Alzheimer Indonesia Prof.Dr.dr. Yuda Turana, SpS (K), angka prevalensi orang yang dapat terkena demensia cukup tinggi. Setidaknya 1 dari 3 atau 4 orang, dapat mengalaminya.
Oleh karenanya, perawatan setelah didiagnosis alzheimer sangat penting bagi pasien. Tata layanan rumah sakit terhadap ODD dan para caregiver sangat berperan penting bagi orang yang telah didiagnosis alzheimer.
Bukan saja dalam memberikan pengobatan dan perawatan, namun juga mengedukasi keluarga ODD.
Melalui edukasi caregiver menjadi mitra perawatan yang dapat diandalkan oleh tenaga kesehatan khususnya bagi ODD yang dirawat di rumah keluarga.
Edukasi ini sangat penting dalam memberikan perawatan bagi anggota keluarga setelah didiagnosis alzheimer atau demensia.
Baca juga: Dorce Gamalama Idap Alzheimer, Ketahui Gejala hingga Cara Mencegahnya