Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Puffin, Burung Penyelam yang Jadi Simbol dan Nama Browser?

Kompas.com - 23/09/2022, 13:00 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Ketika mendengar "puffin", apa yang Anda pikirkan? Browser dengan nama tersebut atau burung yang menyerupai penguin? Dalam artikel ini, kita akan membahas burung puffin atlantik.

Burung puffin atlantik (Fratercula arctica) adalah burung berbulu hitam dan putih dengan paruh oranye yang menyerupai penguin.

Bisa terbang, berenang dan menyelam

Puffin menghabiskan sebagian besar hidupnya di lautan. Sebab, selain bisa terbang di udara seperti burung kebanyakan, puffin juga bisa berenang dengan menggunakan kakinya seperti kemudi kapal dan sayap sebagai dayung.

Luar biasanya, puffin juga seekor penyelam andal. Ia bisa turun hingga kedalaman 60 meter di bawah air dan bertahan tanpa bernafas hingga satu menit, meski biasanya seekor puffin hanya berada di bawah air kurang dari 30 detik.

Baca juga: Dikenal sebagai Burung Setia, Albatros Ternyata Bisa Cerai

Jika sedang terbang, seekor puffin bisa mengepakkan sayapnya sebanyak 400 kali per menit dan melesat di udara dengan kecepatan 88 kilometer per jam, setara dengan laju mobil di jalan tol.

Habitat dan hidup berkoloni burung puffin

Burung puffin hanya memiliki satu pasangan seumur hidupnya.Shutterstock Burung puffin hanya memiliki satu pasangan seumur hidupnya.

Puffin atlantik hidup datang ke pulau-pulau di Atlantik Utara setiap musim semi dan panas untuk membentuk koloni; dengan sebagian besar atau sekitar 60 persen dari populasi puffin hidup di Islandia.

Mereka hidup berkoloni untuk mengurangi risiko dimakan oleh burung camar laut yang hidup di udara Atlantik Utara.

Ketika menginjak usia 4-6 tahun, puffin akan menemukan pasangan seumur hidupnya. Hewan setia ini menunjukkan kasih sayang dengan saling menggosokan atau mengetukkan paruh mereka.

Kemudian, sepasang puffin akan membangun sarang di puncak tebing yang berbatu. Menggunakan sayap dan cakar mereka, puffin akan menggali lubang di antara dua batu dan melapisi lubang dengan rumput dan bulu, sebelum meletakkan sebutir telur yang harus dierami selama 42 hari.

Baca juga: Di Mana Tempat Tinggal Burung Kakatua?

Warna paruh berubah

Ketika baru lahir, bayi puffin tampak seperti bola berbulu tipis. Namun, bulu-bulu ini akan berganti menjadi bulu yang lebih kuat dan halus untuk membantu puffin berenang.

Paruhnya juga akan berubah warna dari abu-abu ketika puffin masih kecil atau sedang musim dingin menjadi warna oranye yang menyala ketika puffin telah dewasa dan sedang musim semi.

Perubahan warna paruh ini diduga oleh para peneliti sebagai cara puffin untuk menarik pasangannya.

Puffin dewasa berukuran sekitar 25 cm dengan berat sekitar 500 gram.

Makanan puffin

Puffin membawa ikan untuk anaknya.Shutterstock Puffin membawa ikan untuk anaknya.

Sebagai burung yang hidup di lautan, makanan utama puffin adalah ikan-ikan kecil yang mereka tangkap di bawah air.

Namun, seekor puffin, terutama yang baru lahir, memiliki nafsu makan yang luar biasa. Alhasil, dalam satu hari, ayah dan ibu puffin harus menyelam hingga 276 kali dan membawa 10 ikan sekaligus tiap kali muncul ke permukaan.

Baca juga: Burung Kakatua Bisa Ajari Kawannya Cara Buka Tempat Sampah, Studi Jelaskan

Hingga anak puffin meninggalkan sarangnya, yakni 45 hari setelah menetas, setiap orangtua puffin akan telah menyelam 12.420 kali untuk anaknya.

Bukankah burung puffin adalah burung yang luar biasa? Sayangnya populasi hewan ini di alam liar terus berkurang. Menurut daftar merah IUCN, puffin kini berstatus rentan punah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com