Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Sebut Ada 20 Kuadriliun Semut di Seluruh Dunia

Kompas.com - 20/09/2022, 19:03 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Semut menjadi hewan yang lumrah kita temui sehari-hari. Namun pernahkah terpikir ada berapa banyak semut yang menghuni Bumi?

Sebuah studi baru menjawab pertanyaan itu.

Dikutip dari New Scientist, Selasa (20/9/2022) studi tersebut memperkirakan ada 20 kuadriliun semut di seluruh dunia.

"Siapa pun yang melihat semut dan menyadari ada banyak semut, mungkin bertanya-tanya ada berapa banyak jumlah mereka," ungkap Patrick Schultheiss dari University of Hong Kong yang memimpin penelitian ini.

Baca juga: Kendalikan Hama, Semut Bisa Dipakai untuk Pestisida Alami

Untuk mengetahuinya, peneliti kemudian mengumpulkan data dari 489 penelitian yang mengukur kepadatan semut di berbagai belahan dunia menggunakan metode standar.

Tim peneliti lantas mengekstrapolasi data tersebut dan memperkirakan ada sekitar 20.000.000.000.000.000 atau 20 kuadriliun semut di seluruh dunia.

Total biomassa populasi semut global ini adalah sekitar 12 juta ton. Berat tersebut lebih dari gabungan burung dan mamalia liar, yang memiliki total biomassa masing-masing 2 juta ton dan 7 juta ton.

Perkiraan jumlah semut sebelumnya di Bumi merupakan tebakan dasar yang diekstrapolasi dari kepadatan semut yang diukur di satu atau dua lokasi.

Sementara menurut Schultheiss, analisis terbaru bertujuan untuk melihat lebih akurat jumlah semut dengan melihat studi dari semua benua yang ditulis dalam berbagai bahasa.

Meski begitu, peneliti mengakui masih ada celah dalam hasil studi ini. Pasalnya, sebagian besar penghitungan semut dilakukan di tanah, bukan di pohon atau di bawah tanah. Statistik dari Afrika dan Asia utara juga terbatas.

Setidaknya saat ini ada 15.700 spesies dan subspesies semut yang diketahui.

Baca juga: Cara Unik Semut Bagikan Informasi pada Kawanannya, Muntahkan Cairan ke Mulut Satu Sama Lain

Serangga memang sangat penting bagi sebagian besar ekosistem, karena perannya dalam menyebarkan benih, meningkatkan ketersediaan nutrisi melalui pergantian tanah dan menyediakan makanan bagi hewan pemakan semut.

Tak heran, mengetahui populasi semut global penting untuk tujuan konservasi.

"Dengan penelitian ini, kami memberikan dasar untuk distribusi global jumlah semut dan biomassa," kata Sabine Nooten, peneliti lain yang terlibat dari Julius Maximilian University of Wurzburg, Jerman.

"Dan di masa depan kami dapat melakukan penelitian berulang di tempat yang sama menggunakan metode yang sama untuk melihat apa yang telah berubah," imbuhnya.

Studi dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences.

Baca juga: 4 Cara Mengusir Semut dari Rumah, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com