Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RS Pondok Indah Group

RS Pondok Indah Group adalah grup rumah sakit swasta yang mengelola tiga rumah sakit, yakni RS Pondok Indah - Pondok Indah, RS Pondok Indah - Puri Indah, dan RS Pondok Indah - Bintaro Jaya. Ketiga rumah sakit ini didukung para dokter ahli dari berbagai disiplin ilmu serta mengadopsi teknologi medis terkini untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan terdepan.

Bolehkah Penderita Hipokalemia Kronis Hamil dan Melahirkan?

Kompas.com - 16/09/2022, 16:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Halo Prof

Konsultasi kesehatan tanpa antre dokter

Temukan jawaban pertanyaanmu di Kompas.com

KOMPAS.com - Seorang pembaca Kompas.com berinisial E, 33 tahun, menanyakan risiko kehamilan dan melahirkan pada ibu penderita hipokalemia kronis kepada subrubrik Halo Prof!:

"Apakah yang menderita hipokalemia kronis bisa hamil? Kalau hamil, keadaan bayi dan ibunya bagaimana? Proses kelahirannya berisiko tinggi apa tidak?"

Pertanyaan ini dijawab oleh dr. Grace Valentine, Sp.OG, FMIGS, Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dari RS Pondok Indah – Puri Indah. Berikut paparannya:

Halo Ibu E, terima kasih atas pertanyaannya, ya.

Baca juga: Hipokalemia: Pengertian, Penyebab, dan Gejala

Hipokalemia adalah kondisi di mana kadar potasium atau kalium rendah dalam darah. Gejala yang sering timbul pada hipokalemia antara lain kelemahan otot, kram otot, konstipasi, dan gangguan irama jantung, yang pada kondisi berat dapat menyebabkan henti jantung.

Hipokalemia dapat berpengaruh pada kesuburan perempuan dan laki-laki. Kalium merupakan salah satu elemen penting di dalam sperma. Pada wanita yang memiliki kista ovarium (yang dapat mengganggu fertilitas) juga sering ditemukan kadar kalium rendah.

Sedangkan kejadian hipokalemia pada kehamilan sangat rendah (kurang dari 1 persen), umumnya disebabkan oleh mual dan muntah yang hebat atau diare.

Hipokalemia yang tidak terkontrol dapat mengganggu kehamilan. Kadar kalium yang adekuat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan janin yang sehat, kalium dibutuhkan dalampembentukan sel imun, mendukung pertumbuhan berat janin dan metabolisme yang baik, selain itu juga dibutuhkan untuk pembentukan kardiovaskular, pernapasan, dan sistem persarafan janin.

Baca juga: Halo Prof! Bolehkah Pasien Hipokalemia Disuntik Vaksin Covid-19?

Oleh karena itu, wanita dengan hipokalemia dianjurkan untuk mengobati dan mengontrol kondisi hipokalemia yang dialami terlebih dahulu sebelum menjalani program kehamilan.

Demikian penjelasan saya, semoga jawaban ini bisa bermanfaat.

Terima kasih, salam sehat selalu!

dr. Grace Valentine, Sp.OG, FMIGS

Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan

RS Pondok Indah – Puri Indah

dr. Grace Valentine, Sp.OG, FMIGS
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan
RS Pondok Indah ? Puri IndahRS Pondok Indah dr. Grace Valentine, Sp.OG, FMIGS Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RS Pondok Indah ? Puri Indah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com