Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Boleh Mencukur Bulu Kemaluan sampai Habis?

Kompas.com - Diperbarui 14/02/2023, 14:01 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, terutama perempuan sering kali merasa terganggu dengan bulu kemaluan. Namun, rambut atau bulu kemaluan terutama pada perempuan, tidak disaranakan untuk dicukur habis.

Lantas, apakah boleh mencukur bulu kemaluan?

Baca juga: Mencukur Dapat Membuat Rambut Tumbuh Lebih Tebal, Benarkah?

Sekretaris Jenderal Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) - Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Dr dr Tofan Widya Utami, Sp.OG (K)- Onk, mengatakan para perempuan kerap kali mencukur rambut kemaluan bahkan melakukan waxing.

Padahal, mencukur habis bulu kemaluan itu bisa menyebabkan kondisi tertentu seperti gatal hingga iritasi.

"Rambut apa pun yang sepele-sepele kalau kita bilang itu ada gunanya semua," ujar Tofan dalam acara Ladies Talk “Stress Berlebih Ganggu Area Kewanitaanmu!” yang digelar PT Mundipharma Indonesia (Betadine) dan Guardian di Jakarta, Kamis (25/8/2022).

Mencukur habis bulu kemaluan bikin gatal

Menurutnya, mencukur habis rambut kemaluan bisa menimbulkan rasa gatal pada saat rambut baru tumbuh.

Baca juga: Kutu Kemaluan: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegah

Pada akhirnya, saat bagian kemaluan gatal, seseorang bisa saja menggaruk area tersebut padahal ia belum mencuci tangannya. Dengan demikian muncul risiko iritasi di area di mana bulu kemaluan dicukur habis atau di-waxing.

"Jadi saya memang suka mengajarkan pasien saya rambut (bulu di area kemaluan) jangan dikerok, jangan di-waxing supaya bersih kaya kulit bayi, tetapi secara baik digunting sisakan 0,5 cm," imbuhnya.

Cara membersihkan organ intim wanita

Di samping itu, Tofan juga menyoroti soal kebersihan organ genital pada perempuan yakni vulva.

Vulva adalah bagian dari organ reproduksi yang boleh dibersihkan menggunakan air, dan sabun.

Hanya saja, ia memperingatkan agar tidak mencuci vulva dengan sabun setiap hari karena dampaknya bisa menimbulkan vulvitis atau radang di vulva.

"Vulva harus cucinya pakai sabun, jangan air saja. Makanya tidak heran jamur (bisa) tumbuh, bakteri tumbuh karena ada mikroflora," kata Tofan, menjelaskan tak hanya perihal mencukur bulu kemaluan, tetapi pentingnya menjaga kebersihan organ kewanitaan.

Baca juga: Mencukur Rambut Kemaluan Berisiko Infeksi Menular Seksual? 

Untuk diketahui, mikroflora normal manusia adalah istilah yang digunakan sebagai menggambarkan bermacam jenis mikroorganisme seperti bakteri maupun, fungi yang merupakan penghuni dari bagian-bagian tubuh tertentu seperti kulit, usus besar, dan vagina.

"Makanya penting temen-temen yang lagi ngejar deadline, malem-malem misalkan begadang kalau mau pipis keluarkan pipisnya jangan ditahan. Jangan kurang minum, itu akan bikin infeksi," tuturnya.

Kapan harus mencuci vulva dengan sabun?

"Jadi kapan sih (harus membersihkan vulva)? Pada saat mandi, mandi dua kali sehari itu saat kita membersihkan seluruh badan. Saya suka mengedukasi seluruh pasien saya bahwa ketika mandi, mandi dua kali bilas," kata Tofan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com