Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Koinfeksi Monkeypox, Covid-19 dan HIV Dapat Terjadi Bersamaan, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 25/08/2022, 17:31 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Berdasarkan data studi terbaru, seseorang bisa mengalami koinfeksi virus monkeypox atau cacar monyet, SARS-CoV-2 (penyebab Covid-19) dan HIV-1 dapat terjadi bersamaan. Bagaimana sains menjelaskan kondisi pasien koinfeksi ini?

Dilansir dari Letter to the Editor Journal of Infection edisi (19/8/2022), para peneliti telah menerbitkan temuannya terkait koinfeksi dari tiga virus ini dalam jurnal E. Orviz.

Kasus di bawah ini menyoroti bagaimana gejala cacar monyet dan Covid-19 dapat tumpang tindih, dan menguatkan bagaimana dalam kasus kinfeksi, pengumpulan anamnestik dan kebiasaan seksual sangat penting untuk melakukan diagnosis yang benar.

Kronologi temuan pasien koinfeksi

Seorang pria Italia berusia 36 tahun yang menghabiskan 5 hari di Spanyol dari tanggal 16 hingga 20 Juni 2022.

Lalu sembilan hari kemudian, ia mengalami demam sampai 39 derajat Celsius, disertai dengan sakit tenggorokan, kelelahan, sakit kepala dan limfadenomegali inguinalis kanan.

Pada tanggal 2 Juli 2022, pria tersebut dinyatakan positif SARS-CoV-2 atau Covid-19. Pada sore hari yang sama, mulailah muncul ruam-ruam di lengan kiri pira tersebut.

Baca juga: Kontak Erat dengan Pasien Cacar Monyet, Apa yang Harus Dilakukan?

Koinfeksi virus pada pasien tersebut pada hari berikutnya, dilaporkan adanya vestikel kecil yang menyakitkan dan dikelilingi oleh halo eritematosa muncul di batang tubuh, tungkai bawah, wajah, dan glutes.

Pada tanggal 5 Juli 2022, karena penyebaran vesikel yang progresif dan tidak terputus yang progresif dan tidak terputus yang mulai berkembang menjadi pustula umbilikasi, ia pergi ke unit gawat darurat Policlinico “G. Rumah Sakit Universitas Rodolico - San Marco” di Catania, Italia, dan kemudian dipindahkan ke unit penyakit menular.

Saat masuk, pasien itu dilaporkan dirawat karena sifilis yang pernah dideritanya pada 2019. Pada September 2021, ia melakukan tes HIV dengan hasil negatif. Namun, karena dirinya menderita gangguan bipolar, ia secara teratur mengonsumsi karbamazepin 200 mg setiap hari.

Pada Januari 2022, pria tersebut telah tertular Covid-19, meski sudah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19 Pfizer pada Desember 2021.

Pria itu juga melaporkan telah melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan pria selama tinggal di Spanyol. Ia masih merasakan gejala klinis berupa demam (37,5 derajat Celsius), faringodynia, kelelahan, dan sakit kepala.

Pada pemeriksaan fisik, tubuh pasien koinfeksi ini dipenuhi bintik-bintik yang mengindikasikan gejala cacar monyet (monkeypox), termasuk telapak tangan kanan dan daerah perianal, dengan lesi kulit dalam berbagai tahap perkembangan, mulai dari vesikel kecil hingga pustula haloed yang memerah, dan plak dengan umbilicated.

Baca juga: Satu Pasien di Jawa Tengah Suspek Cacar monyet, Ini Klasifikasi Statusnya Menurut Kemenkes

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com