KOMPAS.com - Meski sering dianggap memalukan, kentut adalah hal yang wajar dan normal.
Kentut merupakan produk sampingan dari sistem pencernaan yang bekerja.
Tubuh menghasilkan gas sebagai bagian dari pemecahan dan pemrosesan makanan.
Selain itu, ada udara uang tertelan saat makan, mengunyah, atau menelan.
Semua gas dan udara ini menumpuk di sistem pencernaan. Beberapa di antaranya diserap secara alami, tetapi gas yang tersisa perlu dilepaskan dengan cara tertentu, baik sebagai kentut atau sendawa.
Baca juga: Apa Dampak Sering Menahan Kentut bagi Kesehatan?
Jika tidak bisa mengeluarkan gas, kemungkinan akan mengalami rasa tidak nyaman di perut bahkan menyakitkan.
Kentut adalah tanda tubuh, khususnya saluran pencernaan, bekerja sebagaimana mestinya.
Berikut adalah beberapa manfaat kentut yang mungkin jarang diketahui.
Pola makan yang mencakup protein tanpa lemak, sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian dianggap seimbang dan sehat, meski akan menghasilkan gas.
Jenis karbohidrat tertentu tidak selalu dapat dipecah di saluran pencernaan.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Kentut Bau Secara Alami
Sebaliknya, karbohidrat tersebut akan berfermentasi sebentar di usus besar sebelum dikeluarkan saat buang air besar. Fermentasi inilah yang menghasilkan gas.
Jika hanya makan karbohidrat sederhana, pencernaan mungkin tidak menghasilkan banyak gas.
Namun, ini tidak sehat karena alasan lain. Diet seimbang lebih sehat untuk tubuh dan khususnya untuk usus, meski itu menghasilkan perut kembung
Saat makan, mengunyah, menelan, dan memproses makanan, gas akan terkumpul di saluran pencernaan.
Jika menghasilkan banyak gas, pada akhirnya dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Baca juga: 5 Penyebab Kentut Berlebih, Makanan hingga Penyakit