Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhiri Wabah HIV dan Tuberkulosis dengan Integrasi Perawatan Kesehatan Mental

Kompas.com - 01/08/2022, 09:37 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ahli menyampaikan bahwa mengintegrasikan perawatan kesehatan mental, secara signifikan akan mempercepat upaya untuk mengakhiri wabah HIV dan tuberkulosis (TB).

Hal tersebut diungkapkan dalam sesi yang diselenggarakan selama AIDS 2022.

Untuk diketahui, AIDS 2022 merupakan konferensi terbesar di dunia terkait HIV dan AIDS yang digelar di Kanada.

Pihaknya menyebut, akan memeriksa bagaimana kesehatan mental dapat memperburuk risiko HIV dan TB, serta memengaruhi hasil perawatan.

Terutama bagi kelompok paling rentan, dan melihat seperti apa langkah yang dapat dilakukan untuk menyelaraskan kesehatan mental maupun intervensi HIV dengan lebih baik.

Para ahli berkata, HIV, TB dan kondisi kesehatan mental berkaitan erat satu sama lain. Sebab, kesehatan mental yang buruk merupakan faktor risiko terjadinya infeksi HIV dan TB.

Baca juga: Pasien HIV Berusia 66 Tahun Diklaim Sembuh Usai Transplantasi Sel Punca

Orang yang didiagnosis dengan HIV dan/atau tuberkulosis juga memiliki faktor risiko lebih tinggi untuk mengembangkan gangguan mental.

Dikatakan bahwa orang yang hidup dengan HIV mengalami tingkat depresi lebih tinggi.

Selain itu, orang-orang yang memiliki penyakit kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, ataupun gangguan akibat penggunaan narkoba cenderung tidak mencari bantuan untuk pengujian dan tidak mengikuti panduan yang harus dilakukan.

Pasien HIV juga dilaporkan memiliki risiko kematian karena bunuh diri hingga 100 kali lipat lebih tinggi, dibandingkan dengan populasi umum.

Pada sesi AIDS 2022, para peneliti yang telah memublikasikan studinya di jurnal The Lancet Child & Adolescent Health, The Lancet HIV, dan The Lancet Psychiatry, turut membahas perlunya menyelaraskan layanan kesehatan mental dan HIV untuk kelompok rentan tertentu.

Baca juga: Pasien HIV Bisa Hidup dengan Normal, Mitos atau Fakta?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com