Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Siklon Tropis Songda dan Bibit Siklon 95S, Ini Dampaknya di Indonesia!

Kompas.com - 29/07/2022, 16:30 WIB
Mela Arnani,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau adanya perkembangan bibit siklon 93W yang tumbuh di sekitar Laut Filiphina sejak 25 Juli 2022 pukul 00 UTC.

Berdasarkan data analisis terbaru yang dilakukan hari ini, Jumat (29/7/2022), melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC), bibit siklon 93W meningkat statusnya dan menjadi siklon tropis Songda, yang tumbuh di sekitar perairan Filipina tepatnya di 27.6 LU, 135.2 BT.

Siklon ini mempunyai kecepatan angin maksimum mencapai 35 knots (64 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 1002 hPa. Saat ini, siklon Songda sudah berada di luar Area Monitoring TCWC Jakarta dan bergerak ke arah barat laut dan semakin menjauhi wilayah Indonesia.

Baca juga: BMKG Pantau Siklon Tropis Chaba, Simak Dampaknya pada Cuaca Indonesia

Bibit siklon 95S

Sementara itu, bibit siklon tropis 95S terpantau tumbuh di sekitar Samudra Hindia sebelah barat daya Lampung, tepatnya di 10.8 LS, 94.6 BT.

Saat ini, bibit siklon tropis tersebut telah berada di area tanggungjawab TCWC Perth, Australia.

Kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 30 knots (55 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 998 hPa, dengan pergerakan sistem ke arah selatan tenggara menjauhi wilayah Indonesia dan potensi menjadi siklon tropis berada pada kategori rendah.

Dampak terhadap cuaca Indonesia

- Siklon tropis Songda

Dalam 24 jam ke depan siklon tropis Songda dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi gelombang laut di wilayah Indonesia berupa gelombang setinggi 1,25-2,5 meter, yang berpotensi terjadi di wilayah perairaan berikut:

  • Perairan Bitung-Kepulauan Sitaro
  • Laut Sulawesi bagian Timur
  • Laut Maluku
  • Perairan Manokwari
  • Perairan Pulau Biak hingga Jayapura
  • Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Papua

Baca juga: Daftar Wilayah Waspada Cuaca Ekstrem akibat Siklon Tropis Chaba

- Bibit siklon 95S

Sementara itu, dalam 24 jam ke depan bibit siklon 95S dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan gelombang laut di wilayah Indonesia berupa hujan dengan intensitas lebat dan angin kencang, serta gelombang tinggi.

Hujan lebat dan angin kencang dapat terjadi di wilayah provinsi berikut:

1. Kepulauan Mentawai (Sumatera Barat)
2. Bengkulu
3. Lampung bagian Barat

Tinggi gelombang 1,25-2,5 meter berpotensi terjadi di perairan timur Kepulauan Mentawai, dan Selat Bali-Lombok-Sape bagian utara. Sementara itu, gelombang lebih tinggi, dengan ketinggian 2,5-4 meter berpotensi terjadi di wilayah berikut:

  • Selat Malaka bagian utara
  • Perairan Timur Pulau Simuelue hingga Kepulauan Nias
  • Perairan Pulau Enggano-Bengkulu
  • Perairan barat Lampung
  • Teluk Lampung bagian selatan
  • Selat Sunda bagian selatan
  • Selat Bali-Lombok-Sape-Alas bagian selatan
  • Laut Sawu
  • Perairan Pulau Rotte-Kupang
  • Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur

Baca juga: 2 Bibit Siklon Tropis Tumbuh di Utara Indonesia, Waspada Dampaknya

Adapun gelombang setinggi 4-6 meter berpotensi terjadi di wilayah berikut:

- Perairan Barat Kepulauan Mentawai

- Perairan Selatan Jawa (Laut Selatan Banten, Laut Selatan Jawa Barat, Laut Selatan DIY dan Laut Selatan Jawa Timur)

- Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai hingga selatan Nusa Tenggara Barat

Gelombang sangat tinggi mencapai lebih dari 6 meter pun berpotensi terjadi di Samudra Hindia barat Aceh hingga Kepulauan Nias.

Terkait hal tersebut, BMKG menghimbau kepada warga masyarakat terdampak terutama di wilayah pesisir pantai untuk meningkatkan kewaspadaan dan menyiapkan upaya mitigasi terhadap imbas gelombang tinggi dan kondisi cuaca buruk di sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com