Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/07/2022, 12:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus cacar monyet.

Cacar monyet merupakan penyakit zoonosis, yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Tak hanya itu, penyakit ini juga dapat menyebar dari manusia ke manusia.

Cacar monyet dapat menyerang siapa saja dari berbagai kelompok usia.

Anak-anak dapat terkena cacar monyet jika mereka memiliki kontak erat dengan seseorang yang terinfeksi virus ini. 

Data saat ini menunjukkan, anak-anak biasanya lebih rentan terhadap gejala yang berat dibandingkan remaja dan orang dewasa.

Baca juga: Beda dengan Covid-19, Menkes Budi Sebut Cacar Monyet Baru Bisa Menular Setelah Gejala Muncul

Apakah cacar monyet berbahaya?

Dikutip dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pada umumnya, gejala cacar dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

Namun, pada beberapa orang, infeksi dapat menyebabkan komplikasi medis yang serius hingga kematian. 

Bayi baru lahir, anak-anak, dan orang dengan gangguan kekebalan tubuh adalah kelompok yang berisiko mengalami gejala-gejala lebih serius dan kematian akibat cacar monyet.

Adapun komplikasi dari cacar monyet di antaranya adalah infeksi kulit sekunder, pneumonia, gangguan kesadaran, dan masalah mata. 

Baca juga: Bagaimana Risiko Terinfeksi Cacar Monyet Saat Melakukan Perjalanan Internasional? Ini Kata Epidemiolog

Sebelumnya, dinyatakan bahwa antara 1% hingga 10% orang yang menderita cacar monyet telah meninggal. 

Namun, penting untuk dicatat bahwa tingkat kematian ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk akses terhadap layanan kesehatan.

Bagaimana cara penularan cacar monyet?

Dilansir dari WebMD, cacar monyet dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak dekat. Seseorang yang terinfeksi cacar monyet dapat menularkannya pada orang lain melalui:

  • Kontak dengan cairan tubuh, seperti darah atau air mani.
  • Kontak dengan lesi cacar monyet di kulit mereka (termasuk di dalam hidung dan mulut).
  • Tetesan pernapasan yang terhirup.

Benda-benda yang telah tersentuh cairan tubuh yang terinfeksi, seperti tempat tidur atau pakaian.

Baca juga: Ada 9 Suspek Cacar Monyet di Indonesia, Ini Kata Menkes

Hewan yang terinfeksi dapat menularkan virus cacar monyet jika mereka menggigit atau mencakar.

Seseorang juga bisa mendapatkan cacar monyet dari makan daging mentah yang terkontaminasi.

Virus dapat masuk ke tubuh manusia melalui luka di kulit (yang mungkin tidak disadari) atau melalui mulut, hidung, dan mata.

Cacar monyet secara teknis tidak dianggap sebagai infeksi menular seksual (IMS) karena ia bisa ditularkan melalui kontak lain.

Tetapi, orang yang terinfeksi cacar monyet dapat menularkannya saat berhubungan seks.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com