Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes DNA Bisa Ungkap Bakat Anak-anak, Dokter: Cukup Dilakukan Sekali Seumur Hidup

Kompas.com - 20/07/2022, 18:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tes genetik atau tes DNA biasanya digunakan untuk membuktikan garis keturunan seseorang. Namun ternyata, tes DNA juga bisa mengungkap bakat anak sejak dini bahkan mendeteksi risiko penyakit di kemudian hari.

Dokter Spesialis Patologi Klinik Laboratorium Diagnos dr Ricky Tjahjadi, SpPK, mengatakan tes DNA tersebut dilakukan melalui swab, atau tes usap untuk mengambil sampel dari pipi bagian dalam. Setelah itu, sampel akan dikirimkan ke laboratorium dan hasilnya bisa diakses di aplikasi.

"Kita mengidentifikasi variasi genetik kemudian diterjemahkanlah maknanya. Kemudian kita bisa mendapatkan informasi seputar kesehatan, bakat, sifat, dan karakteristik seseorang melalui pemeriksaan genetik dari Diagnos," ujar Ricky dalam peluncuran DNAandMe dengan tagline #KenaliDiriKamu yang digelar di Jakarta, Selasa (19/7/2022).

Adapun DNAandMe merupakan pemeriksaan genetik dari Diagnos Genomics, yang bisa memberikan informasi mengenai keunikan seseorang berdasarkan susunan gen yang menyusunnya.

Baca juga: Apa Itu Tes DNA yang Disebut Siap Dilakukan Aktor Rezky Aditya dan Suami Zaskia Gotik?

Tes ini, kata Ricky, hanya perlu dilakukan satu kali seumur hidup lantaran DNA tidak akan berubah meski ia tumbuh dewasa.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Laboratorium Diagnos Mesha Rizal Sini, menyampaikan tes tersebut bisa dimanfaatkan oleh orangtua yang ingin mengetahui bakat anak-anaknya. Sehingga, mereka dapat mengarahkan anak sesuai dengan minat maupun bakatnya.

"Yang kita temui sekarang misalnya anak-anak kok kita les-in gitar enggak bisa-bisa, ternyata by genetik memang dia enggak ada bakatnya. Dari awal kita udah bisa ngarahin, misalnya bakat anak ini matematika, akan sayang kalau kita arahin yang salah," paparnya.

Meski demikian, hasil tes bukan berarti mengharuskan anak untuk mengikutinya jika anak tersebut tidak berminat.

"Anak enggak jago matematika, jangan diajarin matematika terus-terusan yang ada malah dia enggak berkembang. Kalau dia punya kemampuan seni kita bisa pupuk ke arah sana," ujar CEO Morula Indonesia, Dr dr Ivan Rizal Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG.

Sebaliknya, bila anak memang memiliki minat dalam bakat yang ditunjukan dari hasil tes DNA, maka lingkungan sekitar termasuk keluarga dan sekolah dapat membantu untuk mengembangkannya.

"Kita sangat melihat bahwa anak-anak kita semestinya sudah bisa kita mengerti, mereka potensinya apa dan ini semua informasi yang idealnya bisa kita dapatkan lebih affordable, karena tes-tes ini dianggap mahal. Kita lebih bisa mengetahui untuk mengarahkan anak tanpa harus dipaksakan," ucap Ivan. 

Bisa dilakukan sejak dini

Dokter Ricky berkata bahwa tes DNA bisa dilakukan sejak usia dini, selama anak sudah mengerti untuk melakukan beberapa hal sebelum melakukan swab.

"(Tes) DNAandMe kita ambilnya dari rongga mulut di-swab sebisa mungkin enggak kena lidah dan gigi, jadi kalau bisa anaknya udah cukup besar untuk kooperatif. Tapi kalau orang dewasa enggak masalah. Satu jam sebelumnya jangan makan, karena takutnya mengganggu pemeriksaan, kalau mau minum enggak masalah," terangnya.

Dijelaskan Mesha, laporan pemeriksaan DNA mencakup varian pada gen pada diri seseorang akan ditunjukkan dari hasil analisis di laboratorium dan interpretasi hasil merujuk pada data dan jurnal ilmiah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com