Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO dan UNICEF Sebut 25 Juta Anak di Dunia Belum Diimunisasi akibat Pandemi Covid-19

Kompas.com - 18/07/2022, 08:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber WHO

KOMPAS.com - Sebanyak 25 juta anak di seluruh dunia disebut telah melewatkan imunisasi rutin untuk penyakit seperti difteri.

Laporan baru yang dipublikasikan Organisasi Kesehatan Dunia dan UNICEF menunjukkan, kondisi itu salah satunya disebabkan karena pandemi Covid-19.

Penurunan angka imunisasi anak juga diakibatkan akses imunisasi, penyebaran informasi keliru soal vaksin, dan terganggunya sistem pelayanan kesehatan selama pandemi.

Pihaknya menyebut, selama 2021 jutaan anak tidak mendapatkan vaksinasi terhadap penyakit difteri, tetanus dan pertusis. Adapun tren penurunan ini, tampaknya telah terjadi sejak tahun 2019.

Baca juga: Sekitar 1,7 Juta Anak Indonesia Belum Imunisasi Dasar Lengkap, Apa Dampaknya?

Dikutip dari laman resmi WHO, Jumat (15/7/2022) laporan itu mencatat, persentase anak-anak yang menerima dosis ketiga vaksin difteri, tetanus, dan pertusis (DTP3) antara 2019 dan 2021 turun sebanyak 5 persen menjadi 81 persen.

Akibatnya, sebanyak 25 juta anak melewatkan satu atau lebih dosis vaksin DTP dalam program imunisasi rutin di tahun 2021. Jumlah ini, kata WHO, 2 juta lebih banyak dari kondisi tahun 2020 dan 6 juta lebih banyak dari 2019.

Pihaknya menyebut, hal itu menunjukkan anak-anak yang berisiko terkena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) turut meningkat.

”Ini adalah peringatan bahaya untuk kesehatan anak. Kami menyaksikan penurunan berkelanjutan terbesar dalam imunisasi anak dalam satu generasi,” ungkap Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell.

Lebih lanjut dia berkata, bila di awal pandemi Covid-19 penurunan imunisasi terjadi karena adanya pembatasan maupun pengetatan akibat Covid-19, maka apa yang terjadi sekarang adalah penurunan berkelanjutan

"Kita perlu mengejar imunisasi untuk jutaan orang atau kita akan menyaksikan lebih banyak wabah, lebih banyak anak sakit dan tekanan yang lebih besar pada sistem kesehatan yang sudah menegang," tuturnya.

Baca juga: IDAI Tegaskan Pentingnya Imunisasi Dasar untuk Cegah Penyakit Menular

Halaman:
Sumber WHO
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com