Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Iklim Tingkatkan Kemungkinan Kebakaran Hutan Secara Global

Kompas.com - 05/07/2022, 08:01 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com- Penelitian baru menyoroti bagaimana risiko kebakaran hutan kemungkinan bisa meningkat secara global karena dampak perubahan iklim.

Namun, di sisi lain studi baru ini juga menunjukkan bahwa tindakan dan kebijakan manusia pun dapat memainkan peran penting dalam mengatur dampak perubahan iklim yang berakibat pada potensi kebakaran hutan secara global tersebut.

Dikutip dari Phys, Senin (4/7/2022) studi yang dilakukan oleh tim peneliti internasional yang dipimpin oleh University of East Anglia (UEA) di Inggris, menunjukkan bahwa perubahan iklim antropohenik adalah faktor pendorong yang meningkatkan risiko kebakaran hutan secara global.

Menurut peneliti cuaca kebakaran atau kondisi kering panas yang mendukung kebakaran hutan, bakal meningkat seiring dengan terjadinya perubahan iklim.

Hal tersebut menyebabkan lanskap berisiko menjadi lebih rentan terbakar lebih sering dan lebih parah. Risiko ini diperkirakan meningkat di masa depan.

Dalam studi ini, peneliti menilai 500 makalah penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan melakukan analisis ulang kumpulan data mutakhir dari pengamatan dan model satelit.

Baca juga: Perubahan Iklim Bikin Lebih Banyak Wilayah Asia Tengah Jadi Gurun

Studi perubahan iklim dan kebakaran hutan ini mencakup analisis tren cuaca kebakaran, serta area terbakar untuk wilayah dunia yang mencakup semua negara, wilayah makro skala benua, dan ekosistem regional utama untuk aktivitas atau dampak kebakaran.

Hasil analisis menunjukkan panjang musim cuaca kebakaran tahunan telah meningkat 14 hari per tahun (27 persen) selama 1979-2019 rata-rata secara global.

Sedangkan frekuensi hari dengan cuaca kebakaran ekstrem meningkat 10 hari per tahun (54 persen) selama 1979-2019 rata-rata secara global.

Model iklim kemudian menunjukkan bahwa di beberapa wilayah dunia seperti Mediterania dan Amazonia frekuensi kondisi kering panas meningkat daripada sebelumnya.

Model iklim juga mengungkapkan kemungkinan beberapa kebakaran hutan di Amerika Serikat bagian barat, Australia, dan Kanada secara signifikan lebih besar karena dampak perubahan iklim.

Baca juga: Perubahan Iklim Pengaruhi Produksi Tomat, Apa Dampaknya?

Studi ini tak hanya mengeksplorasi tren kebakaran yang disebabkan perubahan iklim melainkan juga yang dikarenakan aktivitas manusia seperti penggunaan lahan dan perubahan produktivitas vegetasi yang memiliki dampak penting pada kebakaran hutan.

"Kebakaran hutan dapat memiliki dampak besar yang merugikan masyarakat mulai dari kesehatan, ekonomi seperti hilangnya mata pencaharian manusia. Berdampak pula pada kurangnya keanekaragaman hayati dan penyimpanan karbon, " kata Mattew Jones, penulis utama studi.

Lebih lanjut mengklarifikasi hubungan antara tren kebakaran hutan dan perubahan iklim sangat penting untuk memahami ancaman kebakaran hutan di masa depan.

Selain itu masyarakat juga dapat menahan meningkatnya risiko kebakaran misalnya melalui kebijakan untuk mencegah kebakaran hutan atau mengurangi tingkat keparahannya.

"Pada akhirnya bagaimanapun kita akan melawan gelombang peningkatan risiko kebakaran saat dunia semakin panas. Menggandakan upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan membatasi pemanasan hingga di bawah 2 derajat Celcius adalah hal yang paling efektif untuk menghindari risiko terburuk kebakaran hutan dalam skala global," terang Jones.

Studi tentang potensi perubahan iklim yang dapat meningkatkan kemungkinan kebakaran hutan secara global ini telah dipublikasikan di jurnal Review of Geophysics.

Baca juga: Perubahan Iklim Berpotensi Sebabkan Pandemi Berikutnya, Studi Jelaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber PHYSORG
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com