Kemenkes Tegaskan Remaja di Singkawang Bukan Cacar Monyet

KOMPAS.com - Seorang remaja di Singkawang, Kalimantan Barat, sebelumnya dilaporkan suspek cacar monyet. Namun, berdasarkan pemeriksaan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akhirnya tegaskan remaja tersebut bukan terinfeksi monkeypox. 

Kasus monkeypox atau cacar monyet terus meluas di berbagai negara di dunia seperti Amerika Serikat, Australia, Italia, Jerman, dan lainnya.

Dilansir dari informasi resmi Organisasi Kesehatan Dunia yang dirilis 17 Juni 2022, terdapat total kumulatif 2.103 kasus yang dikonfirmasi laboratorium, satu kemungkinan kasus, dan satu kematian yang dilaporkan periode 1 Januari hingga 15 Juni 2022.

Saat ini, risiko kesehatan masyarakat global dinilai sedang.

Akan tetapi mengingat jumlah negara di beberapa wilayah WHO yang melaporkan kasus cacar monyet, kemungkinan besar negara lain akan mengidentifikasi kasus dan akan ada penyebaran virus lebih lanjut.

Baca juga: Remaja di Singkawang Suspek Cacar Monyet, Apa Kriterianya?

Belum ada kasus cacar monyet di Indonesia

Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sekaligus Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH menegaskan sejauh ini belum ada kasus infeksi cacar monyet atau monkeypox di Indonesia.

“Indonesia masih belum ada kasus yang konfirmasi,” ujar Syahril saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/6/2022).

Terkait dengan seorang remaja di Singkawang, Kalimantan Barat yang sebelumnya disebutkan suspek kasus cacar monyet telah terkonfirmasi negatif.

“Sudah dikonfirmasi. Kasus (remaja suspek cacar monyet) yang di Singkawang bukan (cacar monyet). Tapi cacar air,” jelas dia.

Sebelum kasus dugaan atau suspek cacar monyet pada remaja di Singkawang, telah disebutkan bahwa penentuan kasus konfirmasi cacar monyet dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium real-time polymerase chain reaction (PCR) dan/atau sekuensing.

Baca juga: Virus Cacar Monyet Ditemukan di Cairan Sperma Pasien, WHO Selidiki Laporan Ini