Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan Penyebab Tsunami Tonga Bisa Dirasakan di Banyak Negara

Kompas.com - 17/06/2022, 11:01 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Letusan gunung berapi bawah laut Hunga Tonga Hunga Ha'apai pada awal 2022, memicu gelombang tsunami yang mencapai setinggi 15 meter di beberapa negara Asia, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.

Kini, sekelompok ilmuwan mengklaim telah menemukan mekanisme yang menyebabkan tsunami di Tonga bisa dirasakan di banyak negara di dunia.

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Nature pada 13 Juni 2022, ilmuwan menyebut fenomena itu diakibatkan acoustic-gravity waves (AGWs).

AGWs adalah jenis gelombang suara yang sangat panjang, dan dapat melakukan perjalanan dengan sangat cepat melalui jalur laut ataupun udara.

Baca juga: Letusan Gunung Tonga Disebut sebagai Ledakan Terbesar di Atmosfer, Studi Jelaskan

AGWs, kata mereka, tampaknya berjalan melewati air lalu naik ke atmosfer dan melintasi gelombang saat terjadi letusan gunung berapi bawah laut.

Ketika beberapa gelombang bertemu, mengakibatkan tsunami yang menjalar hingga ke wilayah lainnya.

Para ilmuwan menggunakan kombinasi data dari permukaan laut, atmosfer, dan satelit untuk menentukan keberadaan gelombang AGWs.

Kemudian, mereka mengamati ada hubungan langsung antara tanda gangguan udara yang disebabkan oleh AGWs dengan tsunami di beberapa lokasi.

AGWs sendiri dipengaruhi oleh tarikan gravitasi. Salah satu dari jenis gelombang ini dapat membentang hingga ratusan kilometer panjangnya, dan mampu melakukan
perjalanan ribuan meter di bawah air.

Kecepatannya pun mendekati kecepatan suara di dalam air. Menurut ahli geologi dari Cardiff University di Inggris sekaligus penulis studi, Ricardo Ramalho teori tsunami dapat terjadi karena gelombang atmosfer yang dipicu letusan gunung berapi sebenarnya bukanlah hal baru.

"Tetapi peristiwa ini adalah yang pertama dicatat oleh instrumentasi modern di seluruh dunia, memungkinkan kami untuk akhirnya mengungkap mekanisme pasti di balik fenomena yang tidak biasa ini," ujar Ramalho dilansir dari Science Alert, Rabu (15/6/2022).

Letusan Gunung Hunga Tonga–Hunga Ha'apai diketahui sangat besar. Namun, letusan gunung api bawah laut biasanya tidak menghasilkan tsunami dengan kekuatan yang besar seperti itu.

Para ilmuwan menduga bahwa mekanisme AGWs mampu menghasilkan dampak yang signifikan dan merusak.

"Letusan Tonga berada di lokasi yang ideal di bawah permukaan, di perairan dangkal, yang menyebabkan energi dilepaskan ke atmosfer berbentuk jamur di dekat permukaan air," kata ahli matematika terapan dari Cardiff University, Usama Kadri.

Baca juga: Ahli Sebut Letusan Gunung Berapi Tonga Sebabkan Dampak Serupa seperti Badai Matahari

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com