Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Klinis Obat Dostarlimab Tunjukkan Kemampuan Hilangkan Kanker Dubur

Kompas.com - 07/06/2022, 16:02 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Obat eksperimental yang disebut dostarlimab, mampu menghilangkan tumor pada belasan pasien kanker dubur dalam uji klinis yang dilakukan di salah satu pusat kanker di New York.

Pasien yang mengikuti uji klinis juga tidak mengalami efek samping signifikan dari pengobatan tersebut.

Salah satu pemimpin percobaan dan ahli medis ahli onkologi di Pusat Kanker Memorial Sloan Kettering (MSK) Dr. Luis Alberto Diaz, Jr., mengatakan bahwa ini merupakan percobaan kanker pertama yang menempatkan setiap pasien memasuki remisi.

“Saya percaya ini pertama kali terjadi dalam sejarah kanker,” ujar Diaz seperti dikutip dari Live Science, Selasa (7/6/2022).

Kendati begitu, terlalu dini memutuskan semua pasien akan tetap dalam remisi atau obat yang sama akan bekerja untuk orang lain dengan berbagai jenis kanker dubur, namun hasil dari penelitian ini menumbuhkan optimisme yang besar.

Adapun uji coba obat kanker dubur yang dilakukan di Pusat Kanker MSK, New York, hasilnya telah diterbitkan di New England Journal of Medicine (NEJM) pada 5 Juni 2022.

Baca juga: Obat Kanker Ini Kurangi Efek Beracun Virus Corona, Kok Bisa?

Studi uji klinis obat kanker dubur

Penelitian dilakukan terhadap 12 pasien yang seluruhnya memiliki jenis kanker dubur cenderung resisten terhadap kemoterapi dan radiasi, dikenal sebagai kanker dubur “mismatch repair-deficient”.

Jenis kanker ini muncul saat mekanisme sel yang memperbaiki DNA terputus-putus. Biasanya saat sel membuat salinan DNA-nya, enzim spesifik bekerja untuk memperbaiki kesalahan ketik yang mungkin terpotong dalam kode genetik.

Namun, saat gen yang mengkode enzim penyunting salinan ini rusak, akhirnya sel mengumpulkan kesalahan ketik DNA yang dapat menyebabkan kanker.

Menurut NEJM, diperkirakan sebanyak 5-10 persen pasien kanker dubur tidak dapat memperbaiki ketidakcocokan.

Resistensi kanker terhadap kemoterapi dan radiasi mengartikan pasien yang terkena kanker lebih mungkin memerlukan proktetomi, operasi untuk menangkat semua atau sebagian rektum, yang dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen, disfungsi usus, kemih, dan seksual.

Para peneliti MSK meluncurkan uji klinis obat kanker ini dengan harapan membantu pasien kanker dubur menghindari potensi efek samping operasi ini.

Baca juga: Obat Kanker Berpotensi untuk Mengobati HIV, Studi Jelaskan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com