Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tikus Jantan Takut dengan Pisang, Ini Alasannya

Kompas.com - 30/05/2022, 13:03 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ilmuwan baru-baru ini menemukan sesuatu hal yang baru tentang tikus jantan.

Mereka mengungkapkan, bahwa hewan pengerat itu ternyata tak menyukai pisang. Aroma khasnya membuat mereka stress.

Hal tersebut diketahui ketika peneliti dari McGill University di Montreal, Kanada mempelajari lonjakan hormon stress tikus jantan ketika dekat dengan betina yang hamil atau menyusui.

Baca juga: Mengapa Tikus Sering Jadi Hewan Percobaan? Ini Penjelasannya

Dalam studi itu peneliti melaporkan perubahan hormonal tikus jantan dipicu oleh adanya senyawa yang disebut n-pentyl acetate dalam urine betina. Senyawa itu ternyata juga ditemukan pada pisang yang memberikan aroma khas pada buah.

"Semuanya mengejutkan, karena kami tak mencari ini secara khusus dan menemukannya secara tak sengaja," kata Jeffrey Mogil, penulis senior studi dan profesor di departemen psikologi di McGill University.

Seperti dikutip dari Live Science, Sabtu (28/5/2022) tikus betina yang hamil berada di lab untuk percobaan yang lain. Namun salah satu mahasiswa pascasarjana kami menyadari, bahwa tikus jantan mulai bertingkah aneh.

Dalam studi ini, peneliti menjelaskan tikus jantan diketahui bersikap agresif dan membunuh bayi tikus untuk meningkatkan kebugaran genetik mereka.

Sebagai cara untuk mencegah pemangsa potensial ini, betina hamil dan menyusui pun kemudian mengandalkan chemosignaling atau memancarkan respons kimia melalui tubuh mereka untuk mengirim pesan pada pejantan, agar menjauh dari keturunan mereka.

"Tikus dan banyak mamalia selain manusia bergantung pada indera penciuman mereka. Penanda aroma urine sudah diketahui dengan baik, tapi apa yang kami temukan di sini adalah pesan baru yang belum pernah dijelaskan sebelumnya pada mamalia, yakni pesan supaya menjauh dari bayi-bayi tikus," kata Mogil.

Setelah mengamati bahwa tingkat stres pada jantan meningkat sebagai respon terhada bahan kimia dalam urine betina, Mogil dan timnya pun bertanya-tanya apakah n-pentyl acetate dari sumber yang berbeda akan memicu respons serupa.

Baca juga: Benarkah Gajah Takut pada Tikus?

Peneliti akhirnya membeli minyak pisang di supermarket lokal dan menambahkan cairan itu ke bola kapas dan menempatkannya di dalam kandang tikus jantan. Ternyata aroma itu meningkatkan stress tikus jantan.

Paparan baik urine atau minyak pisang juga memiliki efek analgesik, atau penghilang rasa sakit. Hal ini akan mengurangi sensitivitas tikus jantan terhadap rasa sakit.

Peneliti juga menemukan, tingkat analgesia secara signifikan lebih tinggi pada tikus jantan yang belum pernah kawin. Sehingga menunjukkan jantan jenis ini menjadi ancaman yang lebih besar bagi kelangsungan hidup bayi tikus.

"Mamalia mengirimkan pesan satu sama lain lebih dari yang kita duga sebelumnya. Kami menemukan bahwa komunikasi mereka jauh lebih kaya," ungkap peneliti.

Temuan ini dipublikasikan di jurnal Science Advances.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com