Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertahankan Kesegaran Buah, BRIN Ciptakan Larutan Pelapis dari Produk Turunan Kelapa Sawit

Kompas.com - 29/05/2022, 16:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pusat Riset Agroindustri Organisasi Riset Pertanian dan Pangan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menciptakan larutan pelapis atau coating buah dari produk turunan kelapa sawit.

Larutan pelapis itu dikembangkan untuk dapat memperpanjang umur simpan, serta kesegaran buah.

“Indonesia adalah salah satu produsen sawit terbesar di dunia di mana sebagian besar produknya diekspor dalam bentuk minyak kasar atau CPO (crude palm oil),” ujar Kepala Divisi Program Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Arfie Thahar dilansir dari laman resmi BRIN, Jumat (27/5/2022).

“Larutan coating buah ini adalah salah satu contoh pemanfaatan bahan turunan minyak sawit,” sambung dia.

Baca juga: Peneliti BRIN Kembangkan Radiasi Gamma, Untuk Apa?

Arfie berkata, dengan semakin banyaknya produk turunan sawit yang dimanfaatkan, maka nilai tambah buah-buahan akan semakin dinikmati oleh masyarakat di Indonesia.

Sementara itu, Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) BRIN Puji Lestari menyampaikan riset terkait larutan pelapis buah dari turunan sawit, mendorongnya untuk memprogramkan kegiatan penelitian sawit dari tahapan on-farm dan off-farm.

Pihaknya juga akan melibatkan seluruh Pusat Riset yang ada di ORPP BRIN untuk mendukung penelitian tersebut.

“Salah satu tahapan riset coating buah adalah mendapatkan umpan balik dari masyarakat untuk menyempurnakan hasil risetnya. Walikota Batu menyambut baik kegiatan aplikasi coating ini, karena Kota Batu adalah salah satu produsen buah-buahan andalan Jawa Timur,” terang Puji.

Senada dengannya, Plt. Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi, Hendryan turut mendukung kegiatan yang dilakukan para peneliti di Pusat Riset Agroindustri.

Dirinya berharap penerapan coating bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, serta pelaku usaha buah dalam memperluas pasar sehingga dapat meningkatkan ekspor dan devisa negara.

Pasalnya, buah-buahan adalah produk makanan yang bersifat mudah rusak atau busuk. Kerusakan atau busuknya buah, dapat terjadi karena proses alami maupun proses penanganan pasca panen yang kurang tepat.

Baca juga: Anak yang Makan Sayur dan Buah Terbukti Punya Kesehatan Mental Lebih Baik

Misalnya saja pada saat proses penyimpanan, dan distribusi. Selain itu, laju kematangan buah yang cepat membuat masa simpan buah cenderung singkat.

Hal tersebut membuat para petani, pedagang, hingga eksportir buah mengalami kesulitan dalam memasarkan produknya secara luas.

“Salah satu keunggulan larutan coating dari turunan sawit ini adalah harganya lebih murah dibanding larutan coating sejenis yang selama ini digunakan, yang terbuat dari lilin lebah (bee wax),” papar Hendryan.

Adapun harga coating yang lebih murah, karena bahan dasarnya diformulasikan dari turunan minyak sawit, yang banyak tersedia di Indonesia. BRIN pun memastikan bahwa larutan pelapis buah dari sawit aman untuk dikonsumsi.

Mulyana, selaku Kepala Pusat Riset Agroindustri BRIN menjelaskan penggunaan coating pada buah mangga telah terbukti memperpanjang umur simpan, maupun kesegaran buah hingga tiga kali lipat dibandingkan tanpa coating.

“Jika biasanya umur simpan mangga hanya 7 sampai 10 hari, dengan coating bisa hingga satu bulan,” ucapnya.

Baca juga: Minyak Kelapa Sawit dan Karhutla di Indonesia, Apa Hubungannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com