Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas: Program Rehabilitasi Terumbu Karang dalam COREMAP-CTI Dapat Diadaptasi Wilayah Lain

Kompas.com - 13/05/2022, 11:03 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Coral Reef Rehabilitatoon and Management Program- Coral Triangle Initiative World Bank (COREMAP-CTI WB), adalah program rehabilitasi dan pengelolaan terumbu karang- segitiga terumbu karang yang merupakan inisiatif Bank Dunia.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Badan Perencanaan Nasional (Bappenas), mengatakan program rehabilitasi tersebut dapat diadaptasi maupun menjadi replikasi bagi wilayah lainnya.

"Kita sebagai perencana memberikan contoh-contoh pembangunan ya. Kira-kira bisa direplikasikan ke wilayah lain," ujar Direktur Kelautan dan Perikanan Bappenas, Sri Yanti di Penutupan Proyek dan Diseminasi Capaian COREMAP-CTI WB Hibah Global Enviroment Facility (GEF) yang digelar di Jakarta, Rabu (11/5/2022).

"Kita minta dukungan dari stakeholder terkait seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan maupun Badan Riset dan Inovasi Nasional dari sumber dana APBN," lanjutnya.

Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas Arifin Rudy, mengatakan hal senada terkait dengan replikasi program COREMAP-CTI yang sudah diterapkan di Raja Ampat, Papua Barat dan Laut Sawu, di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Program ini bisa dianggap berhasil bila konsep pengelolaan yang sudah dihasilkan dari berbagai inovasi melalui COREMAP-CTI ini bisa direplikasikan di wilayah lain skala nasional maupun internasional. Oleh karena itu, kuncinya kolaborasi," ungkap Arifin.

Baca juga: Kepulauan Raja Ampat sebagai Jantung Segitiga Terumbu Karang Dunia, Apa Fungsinya?

Pihaknya menyebut tujuan program rehabilitasi terumbu karang ini ialah menjaga kelestarian sumber daya terumbu karang, ekosistem terkait, serta keanekaragaman hayati secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Adapun program COREMAP-CTI tahap ketiga mengupayakan perlindungan terhadap 500 jenis terumbu karang. Tak hanya itu saja, pengelolaannya juga dinilai dapat meningkatkan perekonomian.

Program itu, kata Arifin, diimplementasikan sebagai model inovasi pembangunan, dengan menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian terumbu karang. Selain itu, bertujuan untuk ikut mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) ke-14.

"Intinya adalah kita mengupayakan bukan hanya penyelamatan terumbu karang, tetapi juga menghidupkan perekonomian, karena kita tidak mungkin mengharapkan misalnya petugas dari KKP untuk menjaga sekian ribu kilometer persegi (terumbu karang)," terangnya.

Ia menambahkan bahwa COREMAP-CTI program segitiga terumbu karang ini dirancang dengan memadukan dua hal, antara lain science based policy (kebijakan berdasarkan ilmu pengetahuan), serta community based implementation (pelaksanaan berbasis masyarakat).

Dengan demikian, peraturan yang dibuat sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat maupun kondisi lingkungannya.

Baca juga: Terumbu Karang Raksasa Berbentuk Mawar Ditemukan di Lepas Pantai Tahiti

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com