KOMPAS.com - Stres adalah bagaimana kita bereaksi saat merasa di bawah tekanan atau terancam. Ini biasanya terjadi saat berada dalam situasi yang dirasa tidak dapat dikelola atau dikendalikan.
Stres bisa menjadi masalah jika berlangsung lama atau sangat intens. Dalam beberapa kasus, stres dapat berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental. Profesional kesehatan menyebut beberapa jenis stres sebagai akut atau kronis.
Stres akut terjadi dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah suatu peristiwa, yang berlangsung dalam waktu singkat, biasanya kurang dari beberapa minggu dan sangat intens. Ini bisa terjadi setelah kejadian yang mengecewakan atau tidak terduga seperti kematian mendadak atau bencana alam.
Sementara itu, stres kronis berlangsung untuk jangka waktu yang lama atau terus datang kembali. Ini kemungkinan dialami oleh seseorang yang berada di bawah banyak tekanan dalam waktu lama atau kehidupan sehari-hari yang sulit.
Baca juga: 4 Cara Mengusir Semut dari Rumah, Apa Saja?
Melansir mind.org.uk, biasanya stres tidak dianggap sebagai masalah kesehatan mental, tapi ini terhubung dengan kesehatan mental. Padahal, stres bisa memperburuk masalah yang ada, bahkan dapat menyebabkan berkembangnya masalah kesehatan mental seperti kecemasan atau depresi.
Kekacauan saat stres dapat mempengaruhi emosi, tubuh, dan perilaku dalam banyak cara yang berbeda. Terkadang saat stres, seseorang mungkin bisa langsung mengatakannya. Tapi ada pula yang tidak mengenali tanda-tandanya.
Beberapa tanda atau gejala dari stres sebagai berikut:
Baca juga: Simak, Ini Tips Memilih Telur yang Baik dan Cara Menyimpannya
Lebih lanjut, hormon yang diproduksi tubuh untuk merespons situasi stres dapat memiliki banyak efek fisik seperti kesulitan bernafas, kaburnya penglihatan atau mata sakit, masalah tidur, kelelahan, sakit otot, sakit kepala, sakit dada, tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan atau mulas.
Selain itu, stres dapat berdampak pada sembelit atau diare, berat badan naik atau turun secara tiba-tiba, mengembangkan ruam atau kulit gatal, berkeringat, perubahan siklus menstruasi, hingga masalah kesehatan fisik yang ada semakin parah.
Dituliskan WebMD, stres kronis yang berkelanjutan bisa memperburuk banyak masalah kesehatan serius salah satunya penyakit kardiovaskular termasuk penyakit jantung, tekanan darah tinggi, irama jantung yang tidak normal, serangan jantung, dan stroke.
Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Kulit Saat Puasa, dari Makanan hingga Perawatan
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menuliskan, beberapa cara dapat dilakukan dalam mengatasi stres dengan sehat, dengan pemaparan sebagai berikut:
1. Meminta bantuan orang lain
Saat tidak tahu harus menghadapi segala sesuatu sendiri, bicaralah dengan orang yang dipercaya dan mencari pendengar yang baik. Diskusikan masalah yang membuat stres atau dapatkan manfaat dari percakapan yang baik.
2. Atur nafas dan beristirahat cukup
Bernafaslah dengan pelan dan panjang. Tindakan sederhana ini dapat menurunkan tingkat kecemasan yang dirasakan.