Inggris Laporkan Kasus Cacar Monyet, Seperti Apa Gejalanya?

KOMPAS.com - Seorang pasien di Inggris baru-baru ini telah didiagnosis terkena cacar monyet, atau monkeypox yang langka. Hal tersebut diumumkan secara resmi oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) beberapa waktu lalu.

Pihaknya menyebut, pasien yang menderita cacar monyet itu baru kembali dari perjalanannya ke Nigeria. Pasien juga diyakini telah tertular infeksi virus cacar monyet sebelum tiba di Inggris.

Seperti dilansir dari Independent, Sabtu (7/5/2022) cacar monyet sebenarnya bukanlah penyakit yang mudah menyebar antar manusia.

Meski begitu, tetap bisa ditularkan melalui kontak erat dengan orang yang terinfeksi sama seperti pada virus corona.

Baca juga: Cacar Monyet, Penyakit Langka Ini Muncul Lagi di Amerika Serikat

Sejauh ini, UKHSA mencatat risiko penularan cacar monyet cenderung sangat rendah di dalam populasi umum.

Adapun pasien cacar monyet di Inggris tengah menjalani perawatan di unit penyakit menular, di Guy's and St Thomas di London.

"Pasien sedang dirawat di unit isolasi spesialis kami di Rumah Sakit St Thomas oleh staf klinis ahli dengan prosedur pencegahan infeksi yang ketat," kata direktur National Health Service (NHS) England, Dr Nicholas Price.

Segera setelah teridentifikasi, para ahli bekerja sama dengan Layanan Kesehatan Nasional Inggris atau NHS mulai melakukan pelacakan kontak. Upaya tersebut dilakukan untuk menentukan siapa saja orang-orang yang mungkin sudah melakukan kontak dengan pasien.

"Sejumlah penumpang yang melakukan perjalanan dekat dengan pasien pada penerbangan yang sama ke Inggris juga akan dihubungi," ujar UKHSA.

Kendati orang tanpa gejala tidak dianggap dapat menularkan virus, sebagai tindakan pencegahan mereka yang pernah berkontak erat dengan orang yang terinfeksi dihubungi untuk memastikan kondisinya.

Sehingga apabila setelah diperiksa kondisinya tidak sehat, mereka dapat ditangani dengan cepat.

“Penting untuk menekankan bahwa cacar monyet tidak menyebar dengan mudah di antara orang-orang dan risiko keseluruhan untuk masyarakat umum sangat rendah," papar direktur klinis dan infeksi di UKHSA, Dr Colin Brown.

Baca juga: Cacar Monyet Belum Ada Obatnya, tetapi Bisa Sembuh Sendiri