Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampai Mana Batas antara Bumi dan Luar Angkasa? Ini Kata Ahli

Kompas.com - 07/05/2022, 10:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bumi yang kita tinggali adalah bagian dari rahasia alam semesta, dan masih terus diteliti oleh para ilmuwan. Ada pertanyaan menarik, tentang sampai mana batas antara Bumi dan luar angkasa.

Dilansir dari Live Science, Minggu (1/5/2022) fisikawan luar angkasa di Arizona State Universit, Katrina Bossert, menyampaikan bahwa semakin dekat Anda ke tepi atmosfer Bumi maka semakin sedikit oksigen yang tersedia.

Umumnya para pendaki di Gunung Everest, membawa tabung oksigen agar membantu mereka bernapas dengan bebas di ketinggian.

Sebab, oksigen pada ketinggian tersebut lebih sedikit jumlahnya dibandingkan dengan di tempat yang jauh lebih rendah.

Kondisi ini akhirnya memicu pertanyaan tentang sampai mana batasan antara Bumi dengan luar angkasa.

Lantas, di mana batas atmosfer Bumi dan luar angkasa?

Menjawab hal tersebut, Bossert menyampaikan bahwa atmosfer Bumi terdiri dari beberapa lapisan.

Baca juga: Hari Ini 52 Tahun Lalu, Kru Apollo 13 Kembali ke Bumi Usai Kecelakaan di Luar Angkasa

Menjelaskan tentang batas antara atmosfer Bumi dan luar angkasa, Bossert mengatakan bahwa di setiap lapisan Bumi memiliki karakter perubahan suhu, komposisi kimia, kepadatan, serta pergerakan gas di dalamnya.

“Ketika Anda semakin jauh dari Bumi, atmosfer menjadi kurang padat. Komposisinya juga berubah, dan atom serta molekul yang lebih ringan mulai mendominasi, sementara molekul berat tetap lebih dekat ke permukaan Bumi," ujarnya.

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), mengungkapkan bahwa seluruh lapisan atmosfer turut berperan dalam memastikan Bumi dapat menampung semua jenis kehidupan.

Lapisan tersebut juga melakukan segalanya mulai dari memblokir radiasi kosmik penyebab kanker, hingga menciptakan tekanan yang diperlukan untuk menghasilkan air.

Seiring dengan pergerakan manusia mendekati atmosfer, tekanan udara juga akan semakin menurun dengan signifikan.

Area tersebut ialah batas yang telah ditentukan para ilmuwan, sebagai tanda berakhirnya atmosfer Bumi sekaligus awal dari wilayah luar angkasa.

Titik yang menjadi batas antara Bumi dan luar angkasa ini dikenal sebagai garis karman, yang diambil dari nama fisikawan Amerika-Hungaria bernama Theodore von Kármán pada 1957.

Baca juga: Astronot China Kembali ke Bumi Usai Jalani Misi Selama 6 Bulan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com