Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/05/2022, 18:30 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Hidup bersama keluarga toksik akan sangat berpengaruh pada kehidupanmu. Sebelumnya kita telah mengenal bagaimana tanda keluarga toksik dan dampaknya bagi kamu. Sekarang mari kita bahas bagaimana cara menghadapi keluarga yang toksik.

Biasanya perilaku toksik akan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga bisa mengubah pola perilaku anggota keluarga lainnya. Mereka akan menjadi pribadi yang kurang memiliki kesadaran diri dan cenderung menyangkal perlakuan orang lain terhadap dirinya.

Dilansir dari Psychology Today, berikut cara menghadapi keluarga yang toksik.

1. Dahulukan diri sendiri

Ketika harus berinteraksi dengan keluarga yang toksik, kamu berhak untuk mendahulukan dirimu sendiri. Kamu boleh untuk menghindari interaksi dengan keluargamu yang toksik dan menolak menghabiskan waktu bersama mereka.

2. Lakukan hal-hal yang lebih bermakna

Ketika kamu memutuskan untuk tidak bersama keluargamu, habiskan waktu untuk melakukan hal-hal yang lebih bermakna. Misalnya, menyajikan atau memberikan makanan untuk orang-orang yang kurang mampu, mengunjungi teman yang sakit, atau kegiatan lainnya.

3. Buat batasan yang jelas akan dirimu

Kamu mungkin merasa kesulitan untuk membuat batasan diri jika bersama dengan keluarga yang toksik. Namun, kamu juga bisa mencoba melakukannya dengan menyatakan kalimat yang singkat, lugas, dan eksplisit. Contohnya, ketika saudaramu sedang melemparkan kata-kata yang tidak membangun, kamu bisa mengatakan, “tolong jangan berkata kasar padaku!”.

4. Jaga privasimu

Untuk mencegah situasi yang semakin toksik di dalam rumahmu, coba untuk menjaga privasimu. Contohnya, jangan bercerita terlalu banyak tentang apa yang terjadi pada dirimu kepada keluargamu. Mereka mungkin menggunakannya sebagai senjata untuk menyerangmu.

Baca juga: Tanda Keluarga Toksik dan Dampaknya Bagi Anggota Keluarga

5. Sadari bahwa tidak ada yang sempurna

Kamu harus menyadari tidak ada yang sempurna di dunia, termasuk dirimu dan keluargamu. Dengan begitu, ekspektasimu terhadap diri dan keluarga. Ini akan membuat kamu tidak merasa berjuang sendiri, merasa bersalah, dan perasaan toksik lainnya.

Pada akhirnya, sulit untuk berada di lingkungan yang toksik dan tidak suportif. Namun, kamu harus sadar kamu punya kendali penuh untuk menentukan responsmu atas kondisi di rumahmu. Jika terasa berat, jangan sungkan untuk meminta pertolongan pada tenaga profesional, seperti psikolog dan psikiater.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com