Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Hibernasi Sulit Dilakukan Manusia di Luar Angkasa

Kompas.com - 01/05/2022, 09:03 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Inverse

KOMPAS.com - Penjelajahan manusia di luar angkasa mungkin kini sudah bukan impian lagi, langkah-langkah untuk mewujudkannya makin dekat saja.

Namun masih ada problem yang belum terpecahkan, salah satunya soal perjalanannya yang memakan waktu tak sebentar untuk mencapai bintang terdekat.

Solusi untuk masalah tersebut dalam film fiksi ilmiah adalah dengan menidurkan para penjelajah luar angkasa ini untuk sementara waktu.

Baca juga: Ilmuwan Ungkap Tempat Terdingin di Luar Angkasa, di Mana Itu?

Dalam keadaan seperti tidur yang mirip dengan hibernasi atau mati suri itu lah, metabolisme turun, dan pikiran terhindar dari kebosanan menunggu waktu tanpa akhir.

Tetapi membuat manusia hibernasi selama perjalanan luar angkasa, bukan perkara mudah dan masih menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan. Dan kini, peneliti kembali mengungkapkan studinya mengenai hibernasi di luar angkasa.

Seperti dikutip dari Inverse, Sabtu (30/4/2022) ada beberapa penelitian dalam beberapa tahun terakhir yang menjelaskan proses metabolisme yang memungkinkan manusia bertahan di luar angakasa selama hibernasi.

Tapi, sampai sekarang sulit menghitung penghematan energi rata-rata mamalia selama hibernasi mereka.

Dalam studi terbaru yang dipublikasikan di Proceedings of the Royal Society B ini, peneliti pun kemudian menganalisis beberapa studi hewan yang berhibernasi. Peneliti lalu membandingkan konsumsi energi harian hewan aktif dengan energi rata-rata yang digunakan selama hibernasi.

Setelah itu, mereka menghitung penghematan energi dari berbagai hewan dari yang kecil seperti kelelawar dan tupai tanah dan yang lebih besar misalnya beruang.

"Menghitung pengurangan energi rata-rata jangka panjang selama hibernasi akan berguna untuk menentukan berapa lama astronot akan bertahan di luar angkasa atau ukuran batas di mana hibernasi menjadi tak efisien," tulis peneliti dalam studinya.

Saat berhibernasi, beruang memang akan tertidur selama beberapa bulan yang panjang dan dingin.

Tetapi, dormansi itu rupanya berbeda pada mamalia kecil seperti tupai tanah dan kekelawar.

Saat mereka berhibernasi, suhu tubuh hewan tersebut turun drastis, metabolisme menyusut, dan detak jantung serta pernapasan menjadi lambat.

Baca juga: Hibernasi pada Tupai Jadi Kunci Perjalanan Luar Angkasa, Kok Bisa?

Halaman:
Sumber Inverse
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com