Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/04/2022, 10:30 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Lapisan air yang menyelimuti bumi disebut hidrosfer. Lapisan ini termasuk permukaan air yang membeku, air yang tersimpan di dalam tanah dan batuan, dan titik-titik air di atmosfer.

Lapisan hidrosfer

Air adalah zat yang paling banyak ada di permukaan Bumi. Sebanyak 70 persen permukaan Bumi ditutupi oleh air. Dilansir dari Britannica, terdapat sekitar 1,4 milyar kilometer kubik air di permukaan Bumi dalam berbagai bentuk, yaitu air, uap, dan es. Air yang sangat banyak ini tersebar di laut, danau, sungai, dan air bawah tanah.

Sedangkan dalam bentuk yang lain, air tersedia sebagai gletser, gunung es, dan permukaan air yang membeku. Dalam bentuk uap, kita bisa melihat air sebagai awan dan kabut.

Rangkaian lapisan hidrosfer ini membuat Bumi memiliki penampilan yang berbeda dibandingkan planet lainnya. Dari luar angkasa, Bumi tampak seperti kelereng berwarna biru dengan variasi corak yak tidak ditemukan di planet lain.

Walaupun begitu, hanya sebagian kecil air yang tersedia di Bumi yang merupakan air tawar. Air tawar ini yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan manusia sehari-hari, seperti memasak, mandi, dan mencuci.

Baca juga: Proses Terjadinya Hujan dan Penjelasannya Menurut Sains

Siklus air

Jika membahas tentang air di permukaan, maka tidak akan lepas dari siklus air. Air di hidrosfer terus bergerak melalui siklus air. Siklus air dimulai dari menguapnya air ke udara dan berkumpul membentuk awan. Air yang menguap ini berasal dari danau, lautan, atau sumber air terbuka lainnya.

Awan yang sudah tidak sanggup menahan uap air yang sangat banyak akan menyebabkan terjadinya presipitasi atau jatuhnya air hujan. Jatuhnya air hujan bisa muncul dalam dua bentuk yaitu hujan biasa atau salju. Air yang jatuh ke Bumi akan masuk ke dalam tanah dan berkumpul kembali ke tempat air terbuka lainnya, seperti danau dan lautan.

Setelah sampai di tempat air yang terbuka, air akan kembali menguap. Rangkaian proses inilah yang disebut dengan siklus air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com