Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2022, 19:33 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comHepatitis banyak dikenal juga dengan penyakit kuning, karena salah satu gejalanya adalah warna kuning yang khas pada kulit dan mata. Umumnya, hepatitis akut disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit ini harus segera ditangani agar tidak menimbulkan kerusakan hati yang lebih parah.

Hepatitis akut

Hepatitis akut adalah peradangan yang terjadi pada hati yang muncul secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa berlangsung selama beberapa minggu. Sebagian besar kasus disebabkan oleh 1 dari 5 virus hepatitis, yaitu virus hepatitis A, B, C, D, atau E.

Namun, terdapat beberapa penyebab lainnya yang tidak berkaitan dengan virus hepatitis. Penyebab hepatitis akut lainnya adalah konsumsi alkohol berlebih, hepatitis toksik akibat racun atau obat-obatan, dan penyakit autoimun yang menyerang sistem imun.

Gejala hepatitis akut

Gejala yang dirasakan setiap kasus mungkin berbeda. Bahkan beberapa mungkin tidak merasakan gejala apapun. Dilansir dari World Health Organization (WHO), gejala hepatitis akut adalah:

  • Kuning pada kulit dan mata
  • Diare
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut, terutama bagian kanan atas perut
  • Terkadang disertai demam
  • Tidak nafsu makan
  • Pada beberapa kasus, kulit dan sendi terasa gatal
  • Setelah 3 sampai 10 hari, urine akan berwarna gelap dan feses lebih pucat.

Baca juga: Mengenal Penyakit Hepatitis dan Perbedaan Tipenya

Apa hepatitis akut bisa sembuh?

Gejala-gejala umum seperti demam, mual, muntah, dan tidak nafsu makan biasanya akan menghilang sendiri setelah satu sampai dua minggu. Sedangkan berubahnya kulit dan mata menjadi warna kuning akan memuncak sekitar 2 minggu setelah munculnya gejala dan hilang sedikit lebih lama.

Untuk mengatasi hepatitis akut, perlu diketahui penyebabnya terlebih dahulu agar bisa diberikan pengobatan dengan tepat. Jika hepatitis akut disebabkan oleh virus, biasanya pasien akan sembuh dalam waktu 4 sampai 8 minggu.

Namun, jika hepatitis terjadi karena kerusakan hati akibat infeksi virus yang parah, konsumsi obat-obatan dan alkohol berlebihan, hepatitis bisa memicu terjadinya gagal hati. Kegagalan hati membuat hati tidak bisa menghasilkan protein yang membantu pembekuan darah.

Selain itu, hati tidak bisa lagi menyaring racun dari darah. Jika dibiarkan, racun akan berkumpul di otak dan menyebabkan menurunnya fungsi otak. Kondisi ini disebut dengan ensefalopati hepatik. Jika pasien tidak mendapatkan donor hati, kegagalan hati bisa menyebabkan seseorang mengalami koma hingga kematian.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com