Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/04/2022, 20:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Pencemaran tanah terjadi ketika bahan kimia beracun (polutan atau kontaminan) terdapat di dalam tanah dalam konsentrasi yang cukup tinggi sehingga menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia dan ekosistem. 

Bahkan, pencemaran tanah terjadi jika kadar kontaminan dalam tanah melebihi tingkat yang seharusnya ada secara alami.

Penyebab pencemaran tanah

Banyak aktivitas manusia yang menyebabkan pencemaran tanah, salah satunya adalah kegiatan industri.

Pencemaran tanah yang disebabkan manusia dapat bekerja sama dengan proses alami untuk meningkatkan tingkat kontaminasi racun di dalam tanah. 

Dilansir dari Enviromental Pollution Centers, berikut adalah penyebab pencemaran tanah:

Baca juga: 3 Cara Menanggulangi Pencemaran Air

1. Tumpahan dan kebocoran yang tidak disengaja selama penyimpanan, pengangkutan, atau penggunaan bahan kimia 

2. Kegiatan pengecoran dan proses manufaktur yang melibatkan tungku atau proses lain yang memungkinkan terjadinya dispersi kontaminan di lingkungan

3. Kegiatan pertambangan yang mencakup penghancuran dan pengolahan bahan mentah 

4. Kegiatan konstruksi

5. Kegiatan pertanian yang melibatkan difusi herbisida, pestisida, dan insektisida 

6. Kegiatan transportasi yang melepaskan emisi kendaraan beracun 

7. Pembuangan limbah kimia, baik disengaja maupun tidak disengaja

8. Penyimpanan limbah di tempat pembuangan sampah. 

Baca juga: Dampak Pencemaran Ekosistem Air

Lokasi konstruksi adalah pemicu paling penting dari pencemaran tanah di daerah perkotaan karena sifatnya yang hampir ada di mana-mana. 

Hampir semua bahan kimia yang ditangani di lokasi konstruksi dapat mencemari tanah. Namun, risiko yang lebih tinggi berasal dari bahan kimia yang dapat bergerak lebih mudah melalui udara sebagai partikel halus. 

Pasalnya, bahan kimia yang bergerak sebagai partikel lebih tahan terhadap degradasi dan bioakumulasi dalam organisme hidup. 

Selain itu, debu konstruksi dapat dengan mudah menyebar di udara dan sangat berbahaya karena ukuran partikelnya yang lebih rendah (kurang dari 10 mikron).

Debu konstruksi tersebut juga dapat memicu penyakit pernapasan seperti asma dan bronkitis, bahkan kanker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com