KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau adanya dua bibit siklon, yaitu bibit siklon 98S di Samudra Hindia dan 99S di Laut Banda pada Jumat (22/4/2022) malam, yang bisa memberi dampak pada cuaca di Indonesia.
Bibit siklon 98S terpantau di Samudera Hindia selatan Bengkulu dengan kecepatan maksimum sekitar 15 knots atau 28 km/jam, dan tekanan udara minimum di pusatnya sekitar 1008,4 hPa.
Sementara itu, bibit siklon 99S terpantau di Laut Banda dengan kecepatan maksimum sekitar 20 knots atau 37 km/jam, dan tekanan udara minimum di pusatnya sekitar 1009,8 hPa.
Kedua bibit siklon ini berdampak terhadap cuaca di Indonesia seperti hujan berintensitas lebat dan gelombang pasang.
Baca juga: Dua Bibit Siklon Terpantau, Ini Dampaknya pada Cuaca di Indonesia!
Bibit siklon ini bergerak ke arah barat-barat daya. Potensi sistem untuk tumbuh menjadi siklon tropis sehari ke depan tergolong rendah.
Adapun dampaknya terhadap cuaca di Indonesia sebagai berikut:
Hujan berintensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang berpeluang terjadi di Sumatera Utara, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Sedangkan gelombang tinggi akibat dampak bibit siklon, diprakirakan dapat terjadi di beberapa wilayah perairan sebagai berikut:
Baca juga: 2 Bibit Siklon di Filipina dan China Bisa Picu Cuaca Ekstrem di Indonesia